Hanya perempuan akhir zaman

Entah berapa lama tersisa umurku kini

Langkah demi langkah kian jauh kutinggalkan

Tersimpan dalam catatan yang tak pernah lengah

Untuk dibuka kembali di suatu hari

Lembar demi lembarnya dipertanyakan kepadaku

Wahai nafas yang tersisa untukku

Goreslah langkah terbaik di catatanku

Agar setidaknya ada setitik kebaikan

Dibaris terakhir lembaranku…

Tuesday, November 25, 2008

UKHTI APAKAH ENGKAU MENGINGINKAN KEBAHAGIAAN

Oleh: Syaikh Ali Bin Abdul Khaliq al-Qorny

Sesungguhnya kebahagiaan itu semuanya ada dalam ketaatan kepada Allah .
Kebahagiaan seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj (jalan) Allah dan
di jalan Rasulullah, Allah berfirman:

Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71)

Sesungguhnya kesengsaraan (kemalangan) seluruhnya ada dalam kemaksiatan
kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain manhaj Allah dan
Rasul-Nya, Allah berfirman:

Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah
sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36)

*Saudariku Muslimah*,

Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita selain ajaran
Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan
dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia. Sedangkan sebelum
Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan
perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata
keluarganya, serta dihina kan oleh masyarakat. Oleh karena itu terkadang ia
diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang
lebih baik daripada memperlakukan wanita.


Sesungguhnya engkau, wahai saudariku muslimah, tidak akan mendapatkan
kemuliaan kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah (dalam agama ini)
dan dengarkanlah firman Allah yang telah menceritakan kisah orang terdahulu,
mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji Allah atas kenikmatan
yang engkau dapatkan.

Allah berfirman:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memelihara dengan menanggung kehinaan,
ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ketahuilah,
alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59)

*Saudariku Muslimah*,

Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang ingin
me manfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan keutamaan
banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri.

Salah seorang dari mereka (musuh-musuh Islam) berkata: “Tidaklah keadaan
negeri Timur menjadi makmur melainkan apabila seorang pemudi melepaskan
hijabnya dan membenamkan (menguburkan) Al-Qur’an dengannya!”. Sesungguhnya
dengan hal itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju kesengsaraan dan
kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahanam. Maka jika engkau
menyambut mereka, mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar
engkau menjadi wanita durhaka, yang berbuat fasiq dan membuka aurat.

Mereka berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar
engkau melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab dengan
segala konsekuensinya, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan kesucian,
kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lain nya. Pada saat
itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan mereka (para musuh), mereka
mempermainkanmu seperti anak-anak bermain dengan bola, dan mereka
mempermainkanmu seperti anjing-anjing bermain-main dengan bangkai, semoga
Allah menjagamu dari mereka.

*Saudariku Muslimah*,

Buatlah mereka menjadi marah, dengan tidak memperhatikan mereka dan tidak
mendengar kan mereka, buatlah mereka menjadi bersedih dengan keteguhanmu
berpegang pada agama mu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam
(berpegang teguh) dengan hijabmu.

*Saudariku Muslimah*,

Sesungguhnya sebagian wanita meggambar kan bahwa sufur adalah membuka muka
wanita saja, tidak…tidak ini saja. Sesungguhnya termasuk sufur adalah
pakaian yang ketat, yang pendek dan yang tipis. Sesungguhnya termasuk sufur
adalah memakai wangi-wangian ketika

keluar menuju tempat-tempat yang di dalamnya ada laki-laki. Sesungguhnya
termasuk sufur adalah memakai pantalon (celana panjang). Apakah engkau tidak
mendengar sabda Nabi :

Dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya (dan beliau
menyebutkan) : Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka
menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelekan mereka kepada
orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring mereka tidak akan
memasuki surga, dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya
bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim).

Para ulama berkata: makna para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang
adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat,
tipis atau tidak menutup seluruh badan.

*Saudariku Muslimah*,

Agamamu adalah bentengmu yang amat kokoh, (untuk) memelihara kesucian, rasa
malumu dan kemuliaanmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan memiliki
rasa malu. Kapan saja engkau meninggalkan perintah ini, maka engkau akan
ditimpa adzab Allah di akhirat sedangkan di dunia engkau menjadi mangsa
serigala-serigala manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau
merasakan kesusahan (kesedihan) sepanjang hidup. Akan tetapi sebagian akhwat
-semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka- telah mendengar seruan
serigala-serigala itu, tetapi malah bekerja untuk mereka.

*Saudariku Muslimah*,

Takutlah engkau kepada Allah dan laksanakanlah tugas-tugas yang Dia wajibkan
kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang telah menimpa
orang lain. Engkau tidak tahu kapan bencana itu akan datang kepadamu,
sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi.

Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali-Imran: 185)

Ingatlah wahai wanita hamba Allah, pada hari di mana engkau diletakkan dalam
kuburan, dalam lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala
ditiup dan engkau dikumpulkan bersama para makhluk dalam keadaan tidak
memakai alas kaki, telanjang dan kebingungan. Matahari benar-benar akan
dekat darimu kurang lebih satu mil, dan engkau akan dipanggil dengan namamu
diantara para makhluk untuk dihisab.

Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah Di mana persiapanmu wahai
wanita yang lalai Apakah mode-mode pakaian akan bermanfaat ketika itu Apakah
lagu, sinetron, film dan majalah-majalah (yang merusak) akan bermanfaat
Apakah barang-barang permata akan bermanfaat

Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun
selamanya. Yang bermanfaat hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal shalih,
setelah mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.

Ingatlah, bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang bercampur baur dengan
laki-laki. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang keluar (rumah) dalam
keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan jalan-jalan.
Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan dirimu untuk
berkhalwat (menyendiri) dengan laki-laki asing.

Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepi (berduaan) dengan seorang wanita
melainkan setan menjadi orang yang ketiga (diantara) keduanya.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engaku yang mendidik anak-anakmu dengan
pendidikan yang tidak baik/ benar. Engkau tidak mengingatkan mereka dengan
ketaatan kepada Allah, tidak menasehati mereka dan tidak menunjukkan mereka
pada apa-apa yang dapat memberikan manfaat di dunia dan di akhirat.
Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan
orang-orang yang lemah iman. Bertaqwalah kepada Allahdan kembalilah pada
petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu hati-hati dan
pandangan-pandangan (mata) dibalikkan. Ketahuilah bahwa adzab Allah sangat
keras, dan sesungguhnya engkau -demi Allah- tidak akan kuat merasakan adzab
neraka.

Sesungguhnya gunung-gunung jika dilewatkan pada neraka maka dia akan meleleh
karena kuatnya panas neraka. Maka dimana engkau wanita yang lemah
dibandingkan dengan gunung-gunung yang perkasa dan kokoh Sesungguhnya engkau
mampu bersabar atas rasa lapar dan hau, dan engkau mampu bersabar atas
bahaya. Akan tetapi demi Allah yang tidak ada ilah (sesembahan) selain Dia,
tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka. Ingatlah, mka selamatkanlah
dirimu dari neraka sebelum terlambat. Ketahuilah bahwa dunia ini pasti akan
berlalu dan akhirat adalah tempat yang kekal.

Semoga Allah memberimu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai
oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang
engkau dengar dan engkau baca, dan semoga Allah menjadikannya sebagai
pendukung bagimu bukan sebagai bumerang atasmu.

Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad ,
keluarganya dan para sahabatnya seluruhnya.

Maraji’: as-Sunnah edisi 08/ Th V/ 1422H - 2001M, dar

Dari:
http://adduror.blogdetik.com/2008/04/26/ukhti-apakah-engkau-menginginkan-kebahagiaan/#more-23

Wahai Putriku…

Post on Oktober 17th, 2008 by adie ibn yusuf and tagged amoral, kesucian, Putriku, Seksual, wanita, zina

Written by Ummu Raihanah

Seorang ayah yang sangat peduli dengan kehormatan dan kesucian putri-putrinya juga kaum wanita muslimah umumnya. Menulis untaian nasehat yang sarat dengan makna, nasehat dari seorang ayah yang tulus yang tidak menginginkan keburukan terjadi pada setiap putri muslimah, inilah dia nasehatnya…

Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri,dan berjumpa dengan banyak orang…Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalam anku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain. Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya. Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya.



Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku!

Kuncinya berada di tanganmu.

Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan. Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.

Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.

Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan! Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu.

Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engkaulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya. Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi.

Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar. Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial,kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat. Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.

Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami.

Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.

Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mau bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal.

Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati? Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?

Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah. Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.

Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai.

Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka. Mereka yang menggembor-gemborka n emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :

Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmat an melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmat an lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.

Kedua : mereka bohong oleh karena mereka bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta.

Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak? Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.

Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.

Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali. Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.

Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.

(wallahul musta’an).

Disarikan dari buku : Yaa ibnati oleh Ali Thanthawi


Dari
http://adduror.blogdetik.com/2008/10/17/wahai-putriku/#more-62

Wednesday, November 19, 2008

Bahaya Membuka Aurat Dan Keutamaan Memakai Hijab

Rasulullah bersabda, Fatimah bagian dariku. Barang siapa menggembirakan hatinya, maka ia telah menggembirakan hatiku. Dan barang siapa menyusahkan hatinya, maka berarti ia telah menyusahkan hatiku.

Wanita itu sangat mulia bagaikan intan berlian, apabila ia diatur atau disusun dengan baik maka akan kelihatan indah. Namun bila ia tidak tersusun dengan baik maka kelihatan jelek. Dalam hal ini Allah SWT meninggikan derajat seorang wanita dengan jalan seorang wanita supaya dapat menjaga dirinya benar-benar karena wanita itu adalah aurat (mulai ujung rambut mulai ujung kaki).

Di era modern ini banyak dari kaum wanita yang melecehkan dirinya sendiri. Ia tidak tahu bagaimana menjaga dirinya agar terlihat anggun dan tidak diganggu oleh para lelaki yang tidak bermoral. Kita telah salah dalam menempuh jalan dengan mengikuti budaya barat. Padahal panutan kita adalah Rasulullah SAW dan Sayyidatina Fatimah Azzahra.

Sekarang para wanita banyak memakai pakaian yang ketat-ketat, celana levis , jeans, baju-baju tipis dengan lengan yang pendek dan tidak memakai jilbab dan hijab. Dengan pakaian seperti ini kita akan tampak lebih jelek.

Ketika para sahabat ditanya oleh Rasulullah SAW, Apakah yang terbaik bagi wanita? Mereka tidak ada yang bisa menjawab, akhirnya Sayyidatina Fatimah menjawab, “Sebaik-baik wanita adalah tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat oleh laki-laki.”

Masalah aurat ini juga disebut dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Ahzab 59 dan An Nur ayat 31. Artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yang di maksud jilbab disini adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Dan di dalam surat yang kedua artinya : katakanlah kepada orang beriman : hendaklah mereka menahan perhiasannya kecuali (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya.

Semua ini adalah kalamnya Allah SWT. Apakah kita tidak akan percaya dengan kalamnya Allah SWT? Bisa-bisa kita dibilang murtad kalau sampai tidak mempercayai kalam-Nya atau firman-Nya.

Setelah turun ayat hijab ini seluruh wanita madinah langsung memakai hijab sampai-sampai tidak tahu mereka itu berjalan ke depan atau ke belakang. Salah seorang sahabat juga pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, Bagaimanakah apabila saya melihat seorang wanita ya Rasulullah ? maka Rasulullah menjawab, Palingkan mukamu! Nah dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa palingkan mukamu berarti itu haram untuk dilihat. Kalau sudah haram untuk dilihat berarti itu adalah aurat, kalau sudah aurat maka wajib untuk ditutup.

Kata siapa wanita zaman dahulu tidak memakai hijab ? Justru wanita zaman dahululah yang benar-benar menjaga dirinya, sampai-sampai mereka mendapatkan maqam yang tinggi di sisih Allah SWT sebagai Waliyah-Waliyah Allah SWT. Bila kita mengetahui cerita wanita-wanita shalihah zaman dulu kita akan menangis karena pribadi dan sifat mereka yang sangat mulia serta hati mereka yang sangat bersih. Kita sekarang ini tidak ada apa-apanya dengan mereka. Generasi barulah yang telah rusak karena tertipu dengan rekayasa orang yahudi, kita termakan dengan budaya-budaya barat. Rasulullah mengatakan dalam Haditsnya :

——————————————

Artinya : barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dibangkitkan bersama mereka.

Apabila kita mengikuti artis-artis maka takutnya kita akan dibangkitkan bersama mereka yang sudah pasti jauh dari Rasulullah SAW, padahal kita sangat membutuhkan beliau kelak untuk mendapatkan syafa’atnya.

Dan dikatakan bahwa perempuan yang menyerupai laki-laki maka diharamkan oleh Allah untuk masuk surga.

Ada 4 wanita yang menjadi calon neraka yaitu :

wanita yang berkata keras atau kasar terhadap suaminya.
wanita yang menuntut kepada suaminya, yang suaminya tidak mampu untuk memenuhinya.
wanita yang tidak menutup dirinya dari laki-laki asing (bukan muhrimnya)
wanita yang tidak ada semangat untuk ibadah, yang ia pikirkan hanya makan, minum, tidur.
Ini semua perlu kita perhatikan betul-betul, apabila kita salah dalam mengambil langkah maka kita akan hancur, sebaliknya apabila kita hati-hati maka kita akan selamat.

Mulai sekarang mari kita rubah diri kita. Tinggalkan pakaian-pakaian yang tidak selayaknya dipakai bagi wanita muslimah. Keturunan siapakah kita ini? Apakah kita tidak malu mengaku umat Rasulullah namun tingkah laku kita, pribadi kita, pakaian kita tidak mengikuti beliau SAW? Siapa lagi kalau bukan kita yang meneruskannya?

Bagi ibu-ibu yang anaknya ingin memakai cadar atau hijab hendaknya didukung, jangan sampai ibu melarang mereka, kalau Ibu masih belum sanggup untuk memakainya, maka anak Ibu yang menggantikannya dan yang meneruskan jejak Fatimah Tuz Zahrah. Bila anak Ibu tidak ridha karena tidak diperbolehkan untuk memakai hijab maka di akhirat nanti Ibu akan dituntut.

Apabila saudara-saudara, para remaja yang ingin memakai hijab jangan takut, jangan gentar dan jangan ragu. Biar semua orang menghina kita, mengejek kita, kita dibilang ketinggalan zaman, biarkan… Kita menggunakan hijab ini semata-mata menjalankan perintah-Nya, menegakkan agama Allah dan meneruskan jejak Sayyidatina Fatimatuz Zahrah, karena siapa yang mengikuti Sayyidatina Fatimatuz Zahrah maka kelak ia berada pada barisannya. Memang memegang kebenaran sangat sulit bagaikan memegang bara api.

Yang utama bagi seorang wanita adalah auratnya. Jika kita dapat menutup aurat kita dengan sempurna dan menjaga diri kita dari laki-laki asing maka tingkah laku kita, pribadi dan sifat kita insya Allah akan menjadi baik dan hati kita menjadi bersih. Apabila sebaliknya maka kita akan selalu menuruti hawa nafsu kita dalam melakukan kemaksiatan.

Yang sedikit ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka dan menggugah hati bagi yang masih belum sempurna dalam menutup auratnya. Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya kepada kita, sehingga kita dapat merubah diri kita menjadi wanita muslimah sejati.

Amien ya Robbal alamin.

Habib Hadi Alaydrus
Saturday, January 5th, 2008
http://dorantes.blog.friendster.com/category/mutiara-hikmah/

Wednesday, November 12, 2008

Kemuliaan seorang wanita solehah

Ada beberapa keistimewaan terindah dan termulia, yang diberikan Allah Jalla Jalaluh secara cuma-cuma bagi wanita sholehah adalah:

1. Do’a wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : ” Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia“.

2. Wanita yang solehah( baik ) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seperti orang yang senantiasa menangis karena takut Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah( barang, makanan dari pasar kerumah ) lalu iberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukai akan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW ) di dalam surga.

6. Barang siapa yang mempunyai tiga anak perempuan atau tiga Saudara perempuan atau dua Saudara perempuan , lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah surga.

7. Dari Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka , maka mereka akan menjadi penghalang baginya api neraka.”

8. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggilmu dua orang ibu bapamu maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga . Masuklah dari manapun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristigfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan keluarganya ( serta menjaga sembahyang dan puasanya ).

12. Aisyah r.a. berkata ” aku bertanya pada rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda “suaminya”. Siapa pula berhak terhadap lelaki?” jawab Rasulullah SAW “Ibunya“

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia kedalam surga lebih dahulu daripada suaminya ( 10.000 tahun )

15. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristigfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

17. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, keluarlah ia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkan

18. Apabila telah lahir ( anak ) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya diberi satu kebajikan

19. Apabila semalaman ( ibu ) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT


http://adduror.blogdetik.com/2008/02/14/teruntukmu-wahai-ukthikuw-tercinta/#more-3

10 wasiat Baginda Rasulullah SAAW kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah ra.

Sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan “perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami.” (HR.Ibnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Baginda Rasulullah SAAW mewasiatkan 10 hal kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah ra. Sepuluh wasiat yang Beliau SAAW sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya dan tak tersandingkan oleh apapun didunia ini, bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tersebut adalah :

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu org yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.


http://adduror.blogdetik.com/2008/02/14/teruntukmu-wahai-ukthikuw-tercinta/#more-3

Tuesday, November 11, 2008

Fatimah Az-Zahra, Ummu Abiha

Fathimah rha.adalah Ummu Abiha (ibu dari ayahnya). Dia adalah puteri yang mulia dari pemimpin para makhluq, Rasulullah SAW, Abil Qasim, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Dia juga digelari Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya pada ibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan nasab. Fathimah rha.lebih muda dari Zainab, isteri Abil Ash bin Rabi’ dan Ruqayyah, isteri Utsman bin Affan. Juga dia lebih muda dari Ummu Kul- tsum. Dia adalah anak yang paling dicintai Nabi SAW sehingga beliau bersabda :”Fathimah rha.adalah darah dagingku, apa yang menyusahkannya juga menyusahkan aku dan apa yang mengganggunya juga menggangguku.” (Ibnul Abdil Barr dalam Al-Istii’aab)Sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghuni syurga yang paling utama, puteri kekasih Robbil’aalamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin Bukar berkata :”Keturunan Zainab telah tiada dan telah sah riwayat, bahwa Rasulullah SAW menyelimuti Fathimah rha.dan suaminya serta kedua puteranya dengan pakaian seraya berkata :”Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka hilangkanlah dosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya.” [”Siyar A’laamin Nubala’, juz 2, halaman 88]

Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :”Datang Fathimah rha.kepada Nabi SAW meminta pelayan kepadanya. Maka Nabi SAW bersabda kepadanya : “Ucapkanlah :”Wahai Allah, Tuhan pemilik bumi dan Arsy yang agung. Wahai, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu yang menurunkan Taurat, Injil dan Furqan, yang membelah biji dan benih. Aku berlindung kepada- Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau kuasai nyawanya. Engkau- lah awal dan tiada sesuatu sebelum-Mu. Engkau-lah yang akhir dan tiada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang batin dan tiada sesuatu di bawah- Mu. Lunaskanlah utangku dan cukupkan aku dari kekurangan.” (HR. Tirmidzi)

Inilah Fathimah rha.binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa ketika kaum Musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita- wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fathimah. Ketika bertemu Nabi SAW, Fathimah rha.memeluk dan mencuci luka-lukanydengan air, sehingga darah semakin banyak yangk keluar. Tatkala Fathimah rha.melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar.” (HR. Syaikha dan Tirmidzi)

Dalam kancah pertarungan tampaklah peranan puteri Muslim supaya menjadi teladan yang baik bagi pemudi Muslim masa kini. Pemimpin wanita penghuni Syurga Fathimah Az-Zahra’, puteri Nabi SAW, di tengah-tengah pertempuran tidak berada dalam sebuah panggung yang besar, tetapi bekerja di antara tikaman-tikaman tombak dan pukulan- pukulan pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum Muslimin untuk menyampaikan makanan, obat dan air bagi para prajurit. Inilah gambaran lain dari puteri sebaik-baik makhluk yang kami persembahkan kepadada para pengantin masa kini yang membebani para suami dengan tugas yang tidak dapat dipenuhi.

Ali r.a. berkata :”Aku menikahi Fathimah, sementara kami tidak mempunyai alas tidur selain kulit domba untuk kami tiduri di waktu malam dan kami letakkan di atas unta untuk mengambil air di siang hari. Kami tidak mempunyai pembantu selain unta itu.” Ketika Rasulullah SAW menikahkannya (Fathimah), beliau mengirimkannya (unta itu) bersama satu lembar kain dan bantal kulit berisi ijuk dan dua alat penggiling gandum, sebuah timba dan dua kendi. Fathimah rha.menggunakan alat penggiling gandum itu hingga melecetkan tangannya dan memikul qirbah (tempat air dari kulit) berisi air hingga berbekas pada dadanya. Dia menyapu rumah hingga berdebu bajunya dan menyalakan api di bawah panci hingga mengotorinya juga. Inilah dia, Az-Zahra’, ibu kedua cucu Rasulullah SAW :Al-Hasan dan Al-Husein. Fathimah rha.selalu berada di sampingnya, maka tidaklah mengherankan bila dia meninggalkan bekas yang paling indah di dalam hatinya yang penyayang. Dunia selalu mengingat Fathimah rha., “ibu ayahnya, Muhammad”, Al- Batuul (yang mencurahkan perhatiannya pada ibadah), Az-Zahra’ (yang cemerlang), Ath-Thahirah (yang suci), yang taat beribadah dan menjauhi keduniaan. Setiap merasa lapar, dia selalu sujud, dan setiap merasa payah, dia selalu berdzikir.

Imam Muslim menceritakan kepada kita tentang keutamaan-keutamaannya dan meriwayatkan dari Aisyah’ r.a. dia berkata : “Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di tempat Nabi SAW. Lalu datang Fathimah rha.sambil berjalan, sedang jalannya mirip dengan jalan Rasulullah SAW. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau menyambutnya seraya berkata :”Selamat datang, puteriku.” Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fathimah rha.menangis dengan suara keras. Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fathimah rha.tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fathimah rha.:Rasulullah SAW telah berbisik kepadamu secara khusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau menangis!” Ketika Nabi SAW pergi, aku bertanya kepadanya :”Apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu ?” Fathimah rha.menjawab :”Aku tidak akan menyiarkan rahasia Rasul Allah SAW.” Aisyah berkata :”Ketika Rasulullah SAW wafat, aku berkata kepadanya :”Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu itu ?” Fathimah rha.pun menjawab :”Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik pertama kali kepadaku, beliau mengabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaannya terhadap Al Qur’an sekali dalam setahun, dan sekarang dia memerika bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului-mu.” Fathimah rha.berkata :”Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku, dan berkata :”Wahai, Fathimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin wanita-wanita kaum Mu’min atau ummat ini ?” Fathimah rha.berkata :”Maka aku pun tertawa seperti yang engkau lihat.”

Inilah dia, Fathimah Az-Zahra’. Dia hidup dalam kesulitan, tetapi mulia dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingg berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah hingga berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu bajunya. Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar. Dia berkata kepada ibunya, Fathimah binti Asad bin Hasyim :”Bantulah pekerjaan puteri Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan bekerja di dalam rumah :yaitu membuat adonan tepung, membuat roti dan menggiling gandum.” Tatkala suaminya, Ali, mengetahui banyak hamba sahaya telah datang kepada Nabi SAW, Ali berkata kepada Fathimah, “Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta pelayan darinya.” Kemudian Fathimah rha.datang kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya kepadanya :”Apa sebabnya engkau datang, wahai anakku ?” Fathimah rha.menjawab :”Aku datang untuk memberi salam kepadamu.” Fathimah rha.merasa malu untuk meminta kepadanya, lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang kepadanya, lalu bertanya : “Apakah keperluanmu ?” Fathimah rha.diam. Ali r.a. lalu berkata :”Aku akan menceritakannya kepada Anda, wahai Rasululllah. Fathimah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga melecetkan tangannya dan mengangkut qirbah berisi air hingga berbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa membantunya guna meringankan bebannya.” Kemudian Nabi SAW bersabda :”Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada kamu berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan kelaparan. Aku tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual hamba sahaya itu dan uangnya aku gunakan untuk nafkah mereka.” Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepada mereka ketika keduanya telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya menutupi kepala, tampak kaki-kaki mereka, dan apabila menuti kaki, tampak kepala-kepala mereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi SAW bersabda :”Tetaplah di tempat tidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dariku ?” Keduanya menjawab :”Iya.” Nabi SAW bersabda: “Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu hendaklah kalian mengucapkan : Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali, Alhamdulillaah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali.”

Dalam mendidik kedua anaknya, Fathimah rha.memberi contoh : Adalah Fathimah rha.menimang-nimang anaknya, Al-Husin seraya melagukan :”Anakku ini mirip Nabi, tidak mirip dengan Ali.” Dia memberikan contoh kepada kita saat ayahandanya wafat. Ketika ayahnya menjelang wafat dan sakitnya bertambah berat, Fathimah rha.berkata : “Aduh, susahnya Ayah!” Nabi SAW menjawab :”Tiada kesusahan atas Ayahanda sesudah hari ini.” Tatkala ayahandanya wafat, Fathimah rha.berkata :

“Wahai, Ayah, dia telah memenuhi panggilang Tuhannya. Wahai, Ayah, di surga Firdaus tempat tinggalnya. Wahai, Ayah, kepada Jibril kami sampaikan beritanya.”

Fathimah rha.telah meriwayatkan 18 hadits dari Nabi SAW. Di dalam Shahihain diriwayatkan satu hadits darinya yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim dalam riwayat Aisyah. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Dawud. Ibnul Jauzi berkata: “Kami tidak mengetahui seorang pun di antara puteri-puteri Rasulullah SAW yang lebih banyak meriwayatkan darinya selain Fathimah rha.”Imam Adz-Dzhabi telah meriwayatkan bahwa Fathimah rha.pernah mengeluh kepada Asma’ binti Umais tentang tubuh yang kurus. Dia berkata :”Dapatkah engkau menutupi aku dengan sesuatu ?” Asma’ menjawab :”Aku melihat orang Habasyah membuat usungan untuk wanita dan mengikatkan keranda pada kaki-kaki usungan.” Maka Fathimah rha.menyuruh membuatkan keranda untuknya sebelum dia wafat. Fathimah rha.melihat keranda itu, maka dia berkata :”Kalian telah menutupi aku, semoga Allah menutupi aurat kalian.” (Siyar A’laamin Nubala). Semacam itu juga dari Qutaibah bin Said …dari Ummi Ja’far.

Ibnu Abdil Barr berkata :”Fathimah adalah orang pertama yang dimasukkan ke keranda pada masa Islam.” Dia dimandikan oleh Ali dan Asma’, sedang Asma’ tidak mengizinkan seorang pun masuk. Ali r.a. berdiri di kuburnya dan berkata : Setiap dua teman bertemu tentu akan berpisah dan semua yang di luar kematian adalah sedikit kehilangan satu demi satu adalah bukti bahwa teman itu tidak kekal Semoga Allah SWT meridhoinya. Dia telah memenuhi pendengaran, mata dan hati. Dia adalah ‘ibu dari ayahnya’, orang yang paling erat hubungannya dengan Nabi SAW dan paling menyayanginya.

Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud, dia keluar bersama wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-lukanya, Fathimah rha.langsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian mengambil air dan membasuh mukanya. Betapa indah situasi di mana hati Muhammad SAW berdenyut menunjukkan cinta dan sayang kepada puterinya itu. Seakan-akan kulihat Az-Zahra’ a.s. berlinang air mata dan berdenyut hatinya dengan cinta dan kasih sayang. Selanjutnya, inilah dia, Az-Zahra’, puteri Nabi SAW, puteri sang pemimpin. Dia memberi contoh ketika keluar bersama 14 orang wanita, di antara mereka terdapat Ummu Sulaim binti Milhan dan Aisyah Ummul Mu’minin rha. dan mengangkut air dalam sebuah qeribah dan bekal di atas punggungnya untuk memberi makan kaum Mu’minin yang sedang berperang menegakkan agama Allah SWT.

adduror[06]

http://adduror.blogdetik.com/2008/02/15/fatimah-az-zahra-ummu-abiha/#more-10

Wahai Putriku...

Written by Ummu Raihanah

Seorang ayah yang sangat peduli dengan kehormatan dan kesucian putri-putrinya juga kaum wanita muslimah umumnya. Menulis untaian nasehat yang sarat dengan makna, nasehat dari seorang ayah yang tulus yang tidak menginginkan keburukan terjadi pada setiap putri muslimah, inilah dia nasehatnya…

Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri,dan berjumpa dengan banyak orang…Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalam anku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain. Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya. Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya.



Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku!

Kuncinya berada di tanganmu.

Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan. Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.

Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.

Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan! Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu.

Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engkaulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya. Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi.

Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar. Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial,kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat. Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.

Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami.

Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.

Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mau bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal.

Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati? Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?

Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah. Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.

Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai.

Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka. Mereka yang menggembor-gemborka n emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :

Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmat an melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmat an lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.

Kedua : mereka bohong oleh karena mereka bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta.

Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak? Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.

Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.

Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali. Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.

Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.

(wallahul musta’an).

Disarikan dari buku : Yaa ibnati oleh Ali Thanthawi

http://adduror.blogdetik.com/2008/10/17/wahai-putriku/#more-62

Monday, November 10, 2008

Jagalah apa yang kita dengar

Gibah dan Lagu-lagu

Wahai ukhti yang dicintai Allah...

Mendengarkan lagu-lagu termasuk yang mencelakakan kita begitupun dengan mendengarkan gosip-gosip. Barang siapa yang mendengarkan lagu penyanyi perempuan, kelak akan dituangkan di telinganya timah yang panas... Bukankah lagu-lagu bisa mengeraskan hati dan mengarahkan hati ke dalam perzinaan. Rasulullah SAW pernah mengatakan, ‘(biasanya)lagu dulu baru zina’. Waspadalah ya ukhti mulimah dari lagu-lagu yang hanya mendatangkan syahwat, angan-angan kosong atau rasa putus asa dan kesedihan.

Wahai wanita muslimah yang menjauhkan diri dari gibah...

Barang siapa yang mencari-cari tau pembicaraan orang lain berupa rahasia, yang mencari-cari berita (seperti wartawan infotainment, berikut redaksi-redaksinya dan yang mencatatnya), orang yang membuka aib orang lain (seperti konfirmasi-konfirmasi kepada keluarga, kerabat, teman atau kenalan seseorang untuk membuka aib orang tersebut) adalah yang termasuk dituangkan timah panas di telinganya

Marilah kita sibukkan diri kita dengan aib kita sendiri, yang dengan kasih sayangnya Allah, Allah telah tutup aib-aib kita. Sibukkan diri kita untuk bersyukur atas kasih sayang Allah ini. Sungguh sekiranya orang mengetahui apa yang ada sebenarnya pada diri kita, tidak ada satupun yang mau mendekat kepada kita, walaupun mereka adalah orang-orang yang mengatakan mencintai diri kita saat ini. Maha kasih sayangnya Allah kepada kita yang menjaga aib kita.

Mari kita sibukkan diri kita dengan memperbaiki diri kita yang tidak pernah luput dari salah, lupa, khilaf, dosa, dosa dan dosa... Mari kita sibukkan diri kita untuk menghitung nikmat Allah kepada kita, niscaya akan terlalu terlalu terlalu banyak hingga tidak mampu kita menghitungnya. Dan sibukkan diri kita untuk bersyukur atas nikmat yang berlimpah itu. Hingga tidak sedikitpun waktu tersisa untuk mendengar, mencari tau, membuka kekurangan dan aib orang lain.

Waktu yang sedikit ini terlalu berharga untuk kita habiskan dengan bergosip, bergibah atau mendengarkan musik-musik cinta picisan yang mengeraskan hati.

Sunday, November 9, 2008

Jangan pasang foto anti di internet

Ya ukhti-ukhti yang jameela

Jangan pasang foto anti di dunia maya ini. Sembunyikanlah wajah cantik anti dari kejahilan-kejahilan yang mungkin terjadi. Bukankah dengan mudahnya orang bisa mengambil gambar dari internet dan dimanipulasi semaunya lalu di sebar luaskan... bukankan itu akan menjadi sumber fitnah...

Jangan sampai wajah-wajah muslimah yang penuh kemuliaan hendak di rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Yang hatinya penuh dengki melihat keanggunan wanita muslimah.

Ya ukhti saudaraku, jagalah wajah ini, karena ini adalah titipan Allah, hingga hanya orang2 yang berhak yang melihatnya.

Pesan dari seorang akhwat
PARA AKHWAT ATAU MUSLIMAH DIHARAPKAN BERHENTI MENAMPILKAN FOTO2 MEREKA ATAU KERABAT MEREKA UNTUK MENCEGAH DARI PENYALAGUNAAN YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB. SEPERTI EXPLOITASI WAJAH-WAJAH MUSLIMAH UNTUK PORNOGRAFI!!!

Mohon di sebar luaskan....

Orang yang paling pelit

Sungguh orang yang paling pelit di dunai ini adalah orang yang ketika di sebutkan nama Nabi Muhammad SAW, ia tidak bersholawat untuk beliau SAW. Hingga kelak ia tidak bisa melihat Nabi Muhammad SAW. Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi wassallim...

Khamer

Wahai orang-orang yang beriman,

Sesungguhnya khamer dan judi (seperti undian misalnya) adalah amalannya syaitan, oleh karena itu jauhkanlah. Segala sesuatu yang memabukkan adalah khamer dan semua khamer itu adalah haram dan Allah berjanji bagi siapa saja yang minum yang memabukkan maka Allah akan memberikan minum kepadanya minuman dari keringatnya ahli neraka.

Wahai saudariku muslimah yang dicintai Allah,
Allah melaknat khamer, beserta yang memerasnya, yang mencarinya, yang meminumnya, yang menuangnya, yang membawa dan kendaraan yang digunakan untuk membawanya, yang menjualnya, yang membelinya dan yang medapatkan keuntungan darinya

Ketahuilah, yang meminum khamer di dunia, tidak mendapat bagian dari minum di akhirat nanti. Ada tiga golongan orang yang tidak masuk ke dalam syurganya Allah, yaitu (1) orang yang minum khamer, (2) Dayus (orang yang tidak perduli ketika keluarganya bertemu dengan yang bukan muhrimnya), (3) Orang laki-laki yang seperti perempuan. Kecuali orang yang taubat dan taubatnya diterima Allah.

Delapan Pelajaran (2/2)

Keenam : Kuperhatikan manusia saling bermusuhan satu dengan yang lainnya karena berbagai sebab dan tujuan. Lalu kurenungkan wahyu Allah Ta’ala : “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, maka anggaplah ia musuh (kalian)...” [Fathir/35:6]
Maka sadarlah aku, bahwa aku tidak lebih memusuhi siapapun kecuali setan.

Ketujuh: Kuperhatikan setiap orang berusaha keras dan berlebihan dalam mencari makan dan nafkah hidup dengan cara yang menyebabkan mereka terjerumus dalam perkara yang subhat dan haram, juga dengan cara yang dapat menghinakan diri dan mengurangi kehormatannya. Lalu kurenungkan wahyu Allah Ta’ala : “Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi ini melainkan Allah lah yang menanggung rezekinya” [Hud/11:6]
Maka sadarlah aku, bahwa sesungguhnya rezeki ada di tangan Allah Ta’ala, dan Ia telah memberikan jaminan. Oleh karena itu, aku lalu menyibukkan diri dengan ibadah dan tidak meletakkan harapan pada selain-Nya.

Kedelapan : Kuperhatikan sebagian orang menyandarkan diri pada benda-benda buatan manusia, sebagian bergantung pada dinar dan dirham, sebagian pada harta dan kekuasaan, sebagian pada kerajinan dan industri, dan sebagian lagi pada sesama makhluk. Lalu kurenungkan wahyu Allah Ta’ala : “... dan barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Ia akan mencukupi (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu” [At-Thalaq/65:3]
Maka akupun lalu bertawakal kepada Allah Ta’ala dan mencukupkan diri dengan-Nya, karena Ia adalah sebaik-baik Dzat yang bisa kupercaya untuk mengurus dan melindungi semua kepentinganku”.

(Setelah mendengar uraian Hatim) Syaqiq berkata, “Semoga Allah memberimu taufiq. Aku telah membaca Taurat, Injil, Zabur dan Furqan (Al-Qur’an) ternyata semua kitab itu membahas kedelapan persoalan ini. Oleh karena itu, barang siapa yang mengamalkannya, maka ia telah mengamalkan keempat kitab tersebut”


Note:
Dari buku yang ana lupa judulnya... Insyaallah nanti ana cari  alafu. Semoga bermanfaat.

Delapan Pelajaran (1/2)

Renungkanlah riwayat berikut ini

Suatu hari Haim Al-Asham ditanya oleh sahabatnya, Syaqiq Al-Balkhi, semoga Allah merahmati keduanya. “Kau telah bersahabat denganku selama 30 tahun, apa yang kau dapatkan selama ini?”, tanya Syaqiq. “Aku telah mendapatkan 8 pelajaran yang ku harapkan dapat menyelamatkanku”, jawab Hatim. “Apa saja pelajaran itu?”

Pertama : kuamati kehidupan manusia, kudapati setiap manusia memiliki kecintaan dan kesayangan. Dari beberapa kecintaan itu, ada yang menemaninya sampai pada sakit yang menyebabkan kematiannya, dan ada yang mengantarkan sampai ke pekuburan, setelah itu mereka semua pergi meninggalkannya seorang diri, tidak ada satupun yang bersedia masuk ke dalam kubur dan menemaninya. Kurenungkan hal ini lalu kukatakan: Sebaik-baik kecintaan adalah yang mau menemani seseorang di dalam kubur dan menghiburnya. Aku tidak mendapatkan yang demikian itu kecuali amal soleh. Oleh karena itu ku jadikan amal soleh sebagai kecintaanku agar dapat menjadi pelita kuburku, menhiburku di dalamnya, dan tidak akan meninggalkanku seorang diri.

Kedua : Kuperhatikan bahwa manusia selalu memperturutkan hawa nafsunya, dan bersegera dalam memenuhi keinginan nafsnya, lalu kerenungkan wahyu Allah Ta’ala : “Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurga tempat tinggal (nya)” [An-Naziat/79:40-41]
Aku yakin bahwa Al-Qur’an adalah haq dan benar, maka aku segera menentang nafsuku dan menyiapkan diri untuk memeranginya. Tidak sekalipun aku ikuti kehendaknya sampai akhirnya ia tunduk dan taat kepada Allah.

Ketiga : Aku lihat setiap orang berusaha mencari harta dan kesenangan duniawi, kemudian menggenggamnya erat-erat. Lalu kurenungkan wahyu Allah Ta’ala : “Apa yang ada disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah kekal...” [An-Nahl/16:96]
Karena itu, kubagi-bagikan dengan ikhlas penghasilanku kepada kaum fakir miskin agar menjadi simpananku kelak di sisi-Nya.

Keempat : Kuperhatikan sebagian manusia beranggapan bahwa kemuliaan dan kehormatan terletak pada banyaknya pengikut dan famili, lalu mereka berbangga-bangga dengannya. Yang lain mengatakan terletak pada harta yang melimpah dan anak yang banyak, lalu mereka bermegah-megah dengannya. Sebagian yang lain mengira terletak dalam merampok harta orang lain, mendzolimi dan menumpahkan darah mereka. Dan sebagian lagi meyakini bahwa kemuliaan dan kehormatan terletak dalam menghambur-hamburkan dan memboroskan harta. Aku lalu merenungkan wahyu Allah Ta’ala : “... sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa diantara kalian...” [Al-Hujurat/49:13]
Lalu kupilih taqwa karena aku yakin bahwa Al-Qur’an itu haq dan benar, sedangkan pemikiran dan pendapat mereka keliru dan tidak langgeng.

Kelima : Kuperhatikan manusia sering sekali menghina dan bergunjing (gibah). Perbuatan buruk itu ditimbukan oleh perasaan hasad (dengki) sehubungan dengan harta, kedudukan dan ilmu. Kemudian kurenungkan wahyu Allah Ta’ala : “...Kami telah tentukan pembagian nafkah di antara mereka dalam kehidupan dunia...” [Az-Zukhruf/43:32]
Maka tahulah aku, bahwa pembagian itu telah ditentukan oleh Allah sejak di alam azali. Oleh karena itu aku tidak boleh mendengki siapapun dan harus rela dengan pembagian yang telah diatur oleh Allah Ta’ala.

Zina (2/2)

Wahai muslimah yang mencintai Nabi Muhammad SAW dan merindukan perjumpaan dengan beliau SAW…
Teringatlah kita akan kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang buta yaitu Abdullah bin Maksum ketika beliau datang ke rumah Rasulullah SAW sedang Rasulullah SAW sedang bersama dua orang istrinya, kemudian Rasulullah SAW memerintahkan keduanya untuk menutup wajahnya walaupun sahabat itu buta.

Wahai ukhti yang mengidolakan Ummul Mukminin… Bukankah sosok Rasulullah SAW adalah sosok manusia yang terbaik, yang sebaik-baik contoh dalam memperlakukan istri-istrinya. Bukankah sahabat telah disibukan hatinya untuk Sayidina Muhammad SAW. Kendati demikian Allah tetap memerintahkan kepada para sahabat, ‘Jikalau kalian (sahabat) meminta sesuatu kepada istri-istri Rasulullah SAW, mintalah dari belakang hijab’.

Lalu siapakah kita… hanya perempuan akhir zaman, menghirup udara yang telah penuh dengan fitnah, yang telah berabad jauhnya dari Sayidina Rasulullah SAW. Sungguh kita yang lebih membutuhkan hijab, yang lebih pantas untuk menjaga pandangan, yang lebih dekat dengan fitnah zina… maka kita yang lebih berhak untuk menjaga diri darinya.

Wahai ukhti yang dilindungi Allah dari murkaNya. Ada tiga orang kelompok yang tidak akan dilihat oleh Allah di hari kiamat dan tidak di sucikan dari dosa-dosanya serta mendapatkan siksa yang pedih (semoga kita dijauhkan dari hal yang demikian) yaitu, (1) Orang laki-laki yang sudah tua tapi berzina, (2) Orang yang hidupnya menumpang dan meminta-minta tetapi sombong dan tidak mau tunduk kepada Allah, (3) Orang yang menjadikan Allah ‘barang dagangannya’, seperti diantaranya menjual dengan menggunakan sumpah atas nama Allah, sedang barang yang di perjualkan keadaannya tidak seperti yang di katakannya.

Wahai orang yang mengoyak kehormatan orang lain, wahai yang meniti jalan kehinaan, ketahuilah bahwa Zina adalah hutang. Barang siapa yang zina, maka akan dibayar dengan dizinai keluarganya walaupun di dalam rumahnya sendiri.

Orang yang menuduh perempuan baik-baik berbuat zina adalah dilaknat oleh Allah. Hukumnya didunia dalah di cambuk 80 kali, atau di cambuk di hari kiamat nanti dengan cambuk yang terbuat dari api neraka. Orang yang menuduh seorang perempuan yang telah menikah berbuat zina tanpa menghadirkan 4 orang saksi, maka cambuklah mereka dengan 70 kali dera dan kesaksiannya tidak akan diterimalagi… Kecuali bagi orang-orang yang bertaubat.

Ketahuilah bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada syariatnya Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW lebih tau yang terbaik untuk kita dibanding diri kita sendiri. Maka jangan meremehkan sedikitpin diantara syariatnya Rasulullah SAW.

Zina (1/2)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat datang wahai wanita muslimah saudariku
Semoga Rahmad Kasih sayang dan Hidayah Allah selalu meliputi setiap langkahmu, hingga hembusan nafas terakhir.

Wahai saudariku tercinta, ketahuilah…
Bahwa Allah sangat menyayangi kita, hingga tidak mau kita masuk kedalam jurang-jurang kehinaan. Dan Allah telah mengutus kekasihNya, Nabi Muhammad SAW dengan membawa syariat Islam yang menuntun kita kepada jalan keselamatan. Ketahuilah betapa besar sayangnya Rasulullah SAW kepada kita ummatnya, dan sunggung beliau SAW berusaha menjauhkan kita sejauh-jauhnya dari tepi jurang kehancuran. Jikalau kita mengaku mencintai Rasulullah SAW, maka sudah selayaknya kita menjaga diri kita dan mengikuti tuntunan yang beliau SAW ajarkan.

Wahai saudariku yang memperhatikan dan menghindari apa-apa yang mendatangkan murkanya Allah… Betapa besar murkanya Allah atas orang-orang pezina. Bahwa tidak ada dosapun setelah syirik dibandingkan nutfah yang diletakkan di rahim yang bukan halalnya. Barang siapa yang zina atau minum khamer maka di cabut keimanan dari dirinya.

Wahai muslimah yang menjaga diri dan kehormatannya, beginilah hukuman bagi orang yang berzina didunia... bagi mereka yang belum menikah maka cambuklah 100 kali dan asingkan selama 1 tahun. Sedang bagi yang telah menikah, maka rajam mereka yaitu dilempari batu hingga meniggal. Atau kelak diakhirat nanti, bagi mereka yang zina dengan perempuan yang sudah menikah akan di azab dengan setengah adzabnya ummat.

Wahai muslimah yang menjaga tempat tidur suaminya. Sungguh berat murkanya Allah kepada perempuan yang melahirkan anak yang bukan anak suaminya, lalu dikatakan bahwa anak tersebut sebagai anak suaminya.

Ketahuilah pula wahai saudariku, bahwa zina dengan istri tetangga dosanya lebih besar dibading 10 kali zina. Layaknya seorang laki-laki yang mencuri dari 10 rumah lebih remeh dibandingkan mencuri dari rumah tetangganya. Dan demikian halnya dengan orang yang sudah tua yang berzina, lebih besar dosanya dibandingkan pemuda yang berzina. Perbuatan zina itu diharamkan hinnga hari kiamat.

Wahai saudariku yang senantiasa berhati-hati menjaga diri dari rayuan syaitan dan nafsnya sendiri… Bukankah kita ketahui bahwa pandangan mata adalah panah beracun syaitan, yang akan meracuni setiap hati dari mereka yang memandang yang bukan haknya. Hati-hatilah ketika hati semakin kelam dengan racun demi racun yang menghuhani setiap kali mata memandang,… mohonkanlah ampun Allah karenanya…

Dan bukankah seorang lelaki yang duduk dengan perempuan yang bukan muhrimnya maka yang ketiganya adalah syaitan. Perhatikanlah setiap anggota tubuhmu ya ukhti, yang telah Allah karuniakan kepadamu untuk berada di bawah pimpinanmu, jagalah mereka dari api neraka. Karena zinanya mata adalah memandang, zinanya telinga adalah mendengar, zinanya tangan adalah menyentuh, zinanya kaki adalah melangkah… Kelak mereka akan bersaksi atas sekecil-kecil yang engkau kerjakan.

Menanti hari Selasa

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Insyaallah blog ini akan di update untuk postingnya setiap hari Selasa jika tidak ada halangan. Mohon do'anya ya... ^_^

Sampaikan keritik, saran, nasehat atau masukan apapun dari teman-teman semua yang insyaallah bermanfaat ke email
ukhti.jameela@gmail.com

Terimakasih untuk segala bentuk dukungannya hingga terlaksananya blog ini. Untuk segala kekurangan ana pribadi mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang diridhai Allah SWT. Amin

Jazzakallah khair
Di akhir November 2008