Hanya perempuan akhir zaman

Entah berapa lama tersisa umurku kini

Langkah demi langkah kian jauh kutinggalkan

Tersimpan dalam catatan yang tak pernah lengah

Untuk dibuka kembali di suatu hari

Lembar demi lembarnya dipertanyakan kepadaku

Wahai nafas yang tersisa untukku

Goreslah langkah terbaik di catatanku

Agar setidaknya ada setitik kebaikan

Dibaris terakhir lembaranku…

Thursday, August 6, 2009

Menanti pertemuan di sepertiga malam

Allah... Allah... Allah.... Indahnya kalo setiap hembusan nafas menyebut nama Mu. Waktu berjalan, duduk dan rebah. Dari pagi hingga pagi lagi... Ada chemistry yang g bisa dibagi dengan penjelasan sama orang lain. Karena rasa itu cuma bisa dimengerti sama orang yang mencicipinya. Want to try???

Rhamadhan ud didepan mata, Semoga Allah menyampaikan umur kita hingga Syawal dan juga Rhamadhan berikutnya. Amin. Ini moment yang paling pas buat memperbaiki hubungan kita sama Allah. Seberapa romantis kita sama Allah... bisa dilihat dari seberapa banyak kita meluangkan waktu untuk berdua-duaan denganNya di sepertiga malam...

Ketika Allah memanggil hamba2nya yang mengharap rahmad dan ampunannya, lalu kita menjawab panggilan Allah "Lebaik ya Robb.... ana ya robb". Hingga terasa manisnya di ujung lidah ketika menyebut "Ya Allah... Ya Rasulullah ... ana rindu perjumpaan dengan mu". ketika itu air mata meleleh tidak tau kapan mulainya. Seakan saat itu cintaNya mengalir di setiap pembuluh darah dan bergetar karena takut dan harap atas Tuhannya.

Dihadapan Allah, kita tidak mampu menutupi aib, tidak juga mampu menunjukkan kesempurnaan ibadah. sambil menyodorkan apa yang telah diamalkan, sang hamba yang dhoif berkata "Ya Robb... ampuni dosa-dosa hamba yang tiada berhenti, tutupi aib-aib hamba yang cuma Engkau yang mampu menukarnya dengan kebaikan, maka cukupkanlah hamba dengan kebaikan sebagai gantinya. Ya Robb... cuma ini amal yang ana punya, yang ana mampu kerjakan sekuat tenaga... walau buruk dan jauh dari kesempurnaan... Terimalah ya Robb... karena hanya Engkau yang bisa menerimanya, jika Engkau menolak hamba.... ya Robb itu adalah hak Engkau untuk memperlakukan hamba, tetapi kepada siapa lagi hamba harus mengadu jika bukan kepada Engkau.... Ya Robb .... terimalah hamba sebagai hambaMu...."

Ketahuilah itu bukan mimpi, bukan cerita lama yang cuma terjadi sama orang-orang dulu dan zaman2 sebelum kita. Diakhir zaman inipun, saat kedurhakaan meraja lela... masih selalu ada 1/3 malam yang disediakan untuk melepas kerinduan. Panggilan Allah ini juga berlaku untukmu, apakah engkau tidak ingin menghampiri panggilan Allah.... Tuhan yang menjadikan mu dari tiada menjadi ada, Tuhanku Tuhan semesta alam. Apakah engkau ada dengan keinginanmu sendiri atau dengan kehendak Allah... Maka mari kita kejar cintanya Allah...

Hmmmm ga ada yang lebih indah dari cinta Allah.... g ada yang lebih romantis dari Allah... g ada yang lebih sayang dari Allah... dan juga g ada yang lebih rindu dari Rasulullah SAW... So, jangan mau digombalin sama dunia ^_^

Pencarian cinta itu takkan pernah bertepi... hingga sang kekasih bertemu dengan kekasihnya... Saat ruh berpisah dengan jasad, saat perjumpaan dengan yang Maha Pengasih. ^_^ met Puasa ya... Mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan. Semoga Allah menerima ibadah kita nanti. Amiiiinnn.....

Friday, January 23, 2009

Untuk Palestina

Pemimpin Hisbullah Syed Hasan Nasrallah meminta kepada seluruh muslim di manapun berada, untuk melafadzkan QS. Al-Fath ( Kemenangan) ayat 26 & 27 dan Surat Yunus ayat 85,86 & 88 diniatkan untuk saudara-saudara kita di Palestina yang telah didzalimi oleh Israel (forward sms from my uncle, insyaallah benar).


Wahai kaum Muslimin… Pastikan diri kita termasuk kedalam orang yang jihad berjuang di jalan Allah, kalau tidak mampu berdiri di atas mimbar atau turun ke medan perang maka janganlah berpangku tangan, berjuanglah walau hanya dengan seuntai do’a yang dikirimkan untuk para Mujahid dan Syuhada di Palestina dan disemua belahan dunia, walau hanya dengan donasi 1 dollar, walau hanya dengan air mata yang tidak ridha menyaksikan Muslimin di dzalimi… Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan…


QS. Al-Fath ( Kemenangan) ayat 26 & 27:


إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

26. Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا

27. Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.



QS Yunus ayat 85,86 & 88 :


فَقَالُوا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

85. Lalu mereka berkata: "Kepada Allah-lah kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang lalim,

وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

86. dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."

وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلأهُ زِينَةً وَأَمْوَالا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الألِيمَ

88. Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih."

Thursday, January 1, 2009

Saturday, December 13, 2008

Dihari itu....

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


إِذَا زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا

Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),

وَأَخْرَجَتِ الأرْضُ أَثْقَالَهَا

dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,

وَقَالَ الإنْسَانُ مَا لَهَا

dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?",

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

pada hari itu bumi menceritakan beritanya,

بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا

karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.[Al-Zalzalah,1-8]


Kalau nanti bumi berguncang dengan guncangannya dan mengeluarkan isi perutnya, manusia semua saat itu bingung dan mangatakan “Ada apa dengan bumi”, lalu mereka mencari-cari penyebabnya. Nanti setiap jengkal dari bumi akan menceritakan khabarnya, sebab Tuhanmu mewahyukan kepada bumi untuk berucap & bersaksi, semua manusia dijadikankan berkelompok-kelompok untuk melihat amal perbuatan mereka. Barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka dia akan melihat lagi perbuatannya dan barang siapa yang pernah melakukan keburukan maka dia juga akan melihat lagi perbuatannya itu.


Rasulullah SAW bersabda, hari itu bumi kan menceritakan kabarnya, wahai sahabatku taukah kalian apa kabarnya bumi? Ketahuilah wahai sahabatku bahwa kabarnya bumi setiap jengkalnya dia akan bangun berdiri dihadapan Allah menjadi saksi atas setiap hamba baik laki-laki ataupun perumpuan mengerjakan apa saja di atas muka bumi.


Kalau dia berzina di satu tempat di ukuran 1mx1m, maka tempat itu setiap sentinya akan bersaksi atas perbuatannya itu, kalau dia membuka auratnya di satu tempat maka tempat itu yang akan bersaksi berbicara untuk perbuatannya itu. Dihari itu bumi berkata-kata menyampaikan khabarnya atas apa saja yang dikerjakan manusia.


Semoga Allah selamatkan kita di hari itu, semoga Allah tutup aib-aib kita. Amin. Karena tidak ada satupun dari kita selamat tidak pernah melakukan perbuatan dosa dimuka bumi ini. Karenna di hari kiamat bumi bercerita semua tentang diri kita, yang baik baik dan yang buruk-buruk.


Rasul mengatakan barang siapa yang menutupi auratnya seorang muslim maka di hari kiamat Allah tutup auratnya. Allah akan tutup lisannya bumi nanti. Jaga lisan kita untuk tidak membuka aibnya muslim, maka nanti setiap lisan-lisan akan diam menjaga aurat & aib kita.


Orang yang bertaubat itu seakan-akan tidak pernah berbuat dosa. Kalau kita atau sodara kita khilaf berbuat dosa atau kesalahan dan bertaubat maka kita tutup aib, cukup Allah yang tau. Jangan kasih tau yang lain, cukup Allah yang tau, karena kalau Allah yang tau Allah maha Pengampun, tidak akan diungkit-ungkit sama Allah. Tapi kalau manusia yang tau nanti dia akan menuntut di hari kiamat, walaupun tidak ada hubungannya satu dengan yang lain. Jika ada dua orang mencuri yang satu dihisab dan yang satu tidak dihisab, maka yang dihisab akan menuntut kepada Allah kenapa yang satu lagi tidak dihisab padahal mereka tidak saling kenal dan tidak tau menau tentang seberapa dosa-dosanya. Tapi ketika Allah sendiri yang tau, maka Allah maha Pengampun.


Maka jangan dikerjakan lagi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, jagain setiap bagian-bagian dari tubuh kita. Kalau memungkinkan ditempat yang pernah kita melakukan kesalahan & maksiat, lakukan kebaikan ditempat itu. Ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik. Untuk menutup kesalahan yang pernah kita lakukan, setidaknya seandainya amal baik kita tersebut tidak dihitung, tetapi bisa menutup kesalahan yang pernah kita lakukan. Jadikan sisa umur kita lakukan untuk perbaiki diri. Cukup Allah yang maha Mengetahui dan maha Pengampun yang mengetahui semua aib-aib dan kesalahan kita.


Salah satu yang bisa menghapuskan dosa diantaranya dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab seseorang yang bersholawat kepada Rasulullah SAW satu kali maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Sepuluh dosa dirontokkan dari catatan amalnya dengan bersholawat.


Dosa itu hutang, kita hutang sama bumi, kita bayar sama bumi dengan melakukan kebaikan diatas kekurangan dan kesalahan yang kita lakukan.


Tidak cuma bumi yang mencatat perbuatan kita, juga badan kita mencatat perbuatan kita. Allah berfirman:


الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. [Yassin,65]


Hari itu Kita akan tutup mulut mereka dan yang berbicara adalah tangan dan kaki mereka atas apa yang mereka kerjakan. Mereka masing-masing, setiap kulit yang menempel di badan akan menjadi saksi dan berbicara disaat mulut kita tidak bisa berbicara. Manusia bertanya kepada anggota tubuhnya, ‘Kenapa engkau bersaksi memberatkan kita padahal nanti engkau juga akan disiksa dineraka’, anggota tubuh kita akan menjawab, ‘saya tidak berkuasa karena Allah yang menjadikan saya berbicara’.


Termasuk yang bisa menutupi aib kita dari badan dan kulit adalah sodakoh dan zakat. Sodakoh dan zakat adalah pencuncian. Karena anggota badan kitatidakridha kita berbuat dosa.


Tidak ada yang bisa selamat dari pada kerugian yang abadi kecuali dengan Islam, Iman dan Amal sholeh. Allah berfirman:


وَالْعَصْرِ

Demi masa.

إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.[Al-‘Ashr,1-3]


Orang yang mengerjakan amal sholeh tanpa iman tidak diterima amalannya. Iman juga tidak berarti kalau dia tidak mengerjakan amal sholeh. Amal sholeh tidak berarti kalau seseorang itu membiarkan orang-orang disekitarnya mengerjakan maksiat. Kalau di satu tempat ada banyak ahli ibadah dan sementara disekitarnya banyak terjadi kemaksiatan, dan dia membiarkan kemaksiatan itu, maka nanti Allah menurunkan azab pertama kali untuk ahli ibadah itu. Karena mereka bisa ibadah sementara mereka tau disekitarnya orang-orang pada maksiat.


Nabi Muhammad SAW mengatakan, Agama itu isinya adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. Bagaimana kalau orang cuma mengerjakan amal sholeh bukan karena cinta sama Allah, tidak ada benci ketika ada orang mengerjakan maksiat dan bersikap kurang ajar terhadap aturannya Allah… bukan itu yang dinamakan agama. Kalau orang tidak cinta karena Allah dan benci karena Allah, tidak diterima amalnya.


Allah SWT mengatakan kepada Nabi Isa as, Wahai Isa as kalau seandainya kalau seandainya emngkau ibadah dengan ibadahnya akli langit dan bumi dijumlahkan semuanya, tp kamu tidak cinta karana aku dan benci karana aku maka itu semua tidak akan berarti dan diterima disisi Ku.


Allah SWT bersumpah dalam surat Al-‘Ashr, ‘Demi masa’, semua masa dan zaman dari awal penciptaan alam raya ini, sekian panjangnya zaman dari zaman nabi Adam, sampai hari akhir dan hari kiamat nanti, itu zaman semuanya tidak berarti. Bahwasanya semua manusia akan celaka. Kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal sholeh dan saling menasehati kepada kebaikan. Mengajak untuk meninggalkan perbuatan dosa, memperbaiki ketaatan kita dan menjaga diri untuk terus tetap dalam keadaan ta’at dan bersabar dalam keta’atan. Istiqamaah dalam ta’at sampai mati.


Berteman dengan saudara yangsholeh itu lebih baik dari pada sendirian. Karena kalau kita sendirian nafs kita selalu mengajak kepada keburukan, sedangkan teman yang sholeh selalu mangajak dan menasehati kita kepada kebaikan.


Yang lebih baik dari pada menghabiskan waktu dengan kesibukan-kesibukan akhir zaman, seperti membuka-buka aib orang, lebih baik menyibukkan diri untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah, yaitu untuk orang-orang yang Islam, yang beriman, yang selalu berdo’a kepada Allah, yang jujur dan sungguh-sungguh, yang sabar (dalam ujian dan dalam ta’at), yang senantiasa bersodaqah, ahli puasa, yang menjaga kehormatannya, yang banyak zikir kepada Allah. Allah siapkan untuk mereka pengampunan yang besar. Yang kelak mereka dimasukan kedalam surga tanpa diazab dan tanpa dihisab. Mudah-mudahan Allah jadikan kita salah satu diantara mereka. Amin ya Allah amin…

Tuesday, December 9, 2008

Keturunan Siti Fathimah ra

Keturunan Siti Fathimah ra

Siti Fathimah ra mempunyai tiga orang putra Al Hasan, Al Husin dan Muhsin serta dua orang putri Ummu Kalsum dan Zainab.

Ummu Kalsum ra kawin dengan Sayyidina Umar Ibnul Khattab ra dan Zainab ra kawin dengan Abdulloh bin Ja’far bin Abi Tholib ra. Sedang Muhsin wafat pada usia masih kecil ( kanak-kanak).

Adapun Al Hasan ra dan Al Husin ra, maka dalam buku-buku sejarah dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlul Bait yang meneruskan keturunan Rosululloh Saw

Diantara keistimewaan atau fadhel Ikhtishos yang didapat oleh Siti Fathimah ra adalah, bahwa keturunannya atau Durriyyahnya itu disebut sebagai Durriyyah Rasulillah Saw atau Durriyyaturrasul.

Hal mana sesuai dengan keterangan Rasulullah saw, bahwa anak-anak Fathimah ra itu bernasab kepada beliau saw. Sehingga berbeda dengan orang-orang lain yang bernasab kepada ayahnya.

Rasulullah Saw bersabda:

كل بنى أنثى فان عصبتهم لآبيهم ما خلا ولد فاطمة
فانى أنا عصبتهم وأنا أبوهم. ( رواه الطبرانى )

“Semua bani Untha (manusia) mempunyai ikatan keturunan keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka kepadakulah bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.”
(HR. At Tobroni)

Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

كل بنى أدم ينتمون الى عصبة الا ولد فاطمة فأنا وليهم
وأنا عصبتهم. ( رواه الطبرانى وأبو يعلى )

“Semua Bani Adam (manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan mereka).”
(HR. At Tobroni dan Abu Ya’la)

Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

كل ولد ادم عصبتهم لأبيهم ما خلا ولد فاطمة
فأنى أبوهم وعصبتهم.

“Semua anak Adam (manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka.”

Itulah sebabnya, mengapa keturunan Siti Fathimah ra disebut Durriyyaturrasul atau keturunan Rasulullah SAW.

Keistimewaan yang lain dari keturunan Siti Fathimah ra adalah disamping mereka itu disebut sebagai Durriyyaturrasul, mereka itu menurut Rasulullah Saw akan terus bersambung sampai hari kiamat. Dimana semua keturunan menurut Rasulullah Saw akan putus.

Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:

كل سبب ونسب منقطع يوم القيامة الا سببى ونسبى.
( رواه الطبرانى والحاكم والبيهقى )
“ Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At Tobroni, Al Hakim dan Al Baihaqi)

Pada suatu ketika, Sayyidina Umar ra datang kepada Imam Ali kw dengan tujuan akan melamar putrinya yang bernama Ummu Kulsum ra.
Setelah Sayyidina Umar ra menyampaikan maksudnya, Imam Ali kw menjawab bahwa anaknya itu masih kecil. Selanjutnya Imam Ali kw menyarankan agar Sayyidina Umar ra melamar putri saudaranya (Ja’far) yang sudah besar.
Mendengar jawaban dan saran tersebut Sayyidina Umar ra menjawab, bahwa dia melamar putrinya, karena dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:

كل سبب ونسب منقطع يوم القيامة ما خلا سببى ونسبى.
( رواه الطبرانى )
“ Semua sebab dan nasab terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At tobroni)
Akhirnya lamaran Sayyidina Umar ra tersebut diterima oleh Imam Ali kw dan dari perkawinan mereka tersebut, lahirlah Zeid dan Ruqayyah.
Perkawinan tersebut membuktikan bahwa antara Imam Ali kw / Siti Fathimah ra dengan Sayyidina Umar ra telah terjalin hubungan yang sangat baik. Sebab apabila ada permusuhan antara Imam Ali kw / Siti Fathimah ra dengan Sayyidina Umar ra, pasti lamaran tersebut akan ditolak.

Dengan demikian apa yang sering diungkapkan oleh tokoh-tokoh Syi’ah, bahwa ada permusuhan antara Siti Fathimah ra / Imam Ali kw dengan Sayyidina Umar ra itu tidak benar.
Bahkan dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa, Imam Ali kw dikenal sebagai penasehat Khalifah Umar Ibnul Khattab ra.

Tapi peristiwa perkawinan tersebut, oleh ulama-ulama Syi’ah dibuatkan beberapa cerita diantaranya bahwa Ummu Kulsum ra yang dikawinkan dengan Sayyidina Umar ra tersebut, adalah bukan Ummu Kulsum ra yang asli, tapi dia adalah iblis (jin) yang menyerupai Ummu Kulsum ra.

Dalam cerita yang lain, ulama-ulama Syi’ah itu mengatakan, bahwa Imam Ali kw mengawinakan Ummu Kulsum ra dengan Sayyidina Umar ra itu Tagiyyatan atau tidak kawin betulan.
Bagaimana dikatakan Tagiyyatan, padahal mereka itu sampai mempunyai dua anak, Zeid dan Rugayyah.

Bahkan Sayyidina Umar ra ketika mengawini Ummu Kulsum ra itu berkata kepada orang banyak: “Tidakkah kalian mengucapkan selamat kepadaku, sebab aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:

ينقطع يوم القيامة كل سبب ونسب الآ سببى ونسبى.
( رواه الطبرانى )
“Setiap sebab dan nasab terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At Tobroni)

Dengan demikian tidak benar jika ada orang yang mengatakan bahwa keturunan Rasulullah Saw atau Durriyyaturrasul itu sudah putus atau tidak ada lagi.

Karena pendapat tersebut sangat bertentangan dengan keterangan-keterangan Rasulullah saw, yang diakui kebenarannya oleh para ulama dan para Ahli sejarah.

Sebenarnya kami tidak merasa heran dengan adanya orang-orang yang berfaham demikian itu, sebab di zaman Rasulullah Saw dulu, sudah ada orang-orang yang mengatakan semacam itu. Hal mana karena kebencian mereka kepada Rasulullah saw.

Adapun orang-orang sekarang yang berpendapat semacam itu, kami rasa mereka itu tidak karena benci kepada Rasulullah Saw, tapi timbulnya faham tersebut karena minimnya pengetahuan mereka akan sejarah Ahlul Bait atau karena adanya rasa iri hati (hasat) kepada orang-orang yang mendapat nikmat yang tidak ternilai sebagai Dhuriyyaturrasul. Padahal Fadhel Ikhtishos tersebut datangnya dari Allah SWT.

Allah berfirman:

أم يحسدون الناس على ما أتاهم الله من فضله. ( النساء : 54)

“Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.”
(QS.An Nisa:54)

Mereka tidak sadar bahwa akibat dari faham yang demikian itu justru merugikan dirinya sendiri. Sebab faham tersebut apabila dijabarkan berarti menolak NASH yang disampaikan oleh Allah SWT.

Dibawah ini kami nukilkan fatwa dari seorang ulama besar dan Mufti resmi kerajaan Saudi Arabia yang bermadzab Wahabi, yaitu Al Allamah Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, yang dimuat dalam majalah “AL MADINAH” halaman 9 Nomor 5692, tanggal 7 Muharram 1402 H/ 24 Oktober 1982.

Seorang dari Iraq menanyakan kepada beliau mengenai kebenaran golongan yang mengaku sebagai SAYYID atau sebagai anak cucu keturunan Rasulullah saw.
Jawab Syeikh Abdul Aziz bin Baz : “Orang-orang seperti mereka itu terdapat diberbagai tempat dan negara. Mereka juga dikenal dengan gelar sebagai “SYARIF” . Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, mereka itu berasal dari keturunan Ahlu Baiti Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang silsilahnya berasal dari Al Hasan ra dan ada yang berasal dari Al-Husin ra. Ada yang dikenal dengan gelar Sayyid dan ada juga yang dikenal dengan gelar Syarif.”

Hal itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di Yaman dan negeri-negeri lain.
Adapun mengenai menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereka apa yang telah menjadi hak mereka, maka semua itu adalah merupakan perbuatan yang baik.

Dalam sebuah hadist Rosulullah saw berulang-ulang mewanti-wanti: “Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku…Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku…Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku!”
Demikian sebagian dari fatwa Syikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengenai masih adanya keturunan Rosulullah saw.

Pembaca yang kami hormati,
Setelah kami sampaikan fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz, maka dibawah ini kami sampaikan keterangan Al Allamah DR. Muhammad Abdul Yamani, seorang ahli sejarah Ahlul Bait. Beliau adalah mantan menteri penerangan kerajaan Saudi Arabia. Karya-karya beliau sangat banyak dan dikenal didunia Islam.

Dalam bukunya yang berjudul “Allimu Awladakum Mahabbata Ahlu Baitinnabi ”, halaman 30, cetakan Ke 2, ketika beliau membahas mengenai Sayyid dan syarif, beliau menulis sebagai berikut:

Kesimpulannya ialah, Sayyid dan Syarif adalah keturunan Fathimah Az Zahra ra dan Sayyidina Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah. Tidak ada beda antara kedua gelar dari segi nasab dan kemuliaan hubungan dengan Sayyidina Rosulullah saw. Mereka semua berasal dari keturunan Rasulullah saw dan patut dihargai, dihormati dan dicintai demi mematuhi perintah Allah Azza wa Jalla: “Katakanlah (hai Muhammad), Aku tidak minta upah kepada kalian atas seruanKu, kecuali mencintai kerabat(Ku).”

Patut disebutkan bahwa keturunan yang suci dari Al Hasan dan Al Husin tersebar di sebagian besar Negara Arab. Ditempat mana mereka berada, merekapun mempunyai pemimpin yang menjadi panutan dalam perkara-perkara penting dan biasanya terdiri dari para ulama dan orang-orang terkemuka. Ia bergelar Nagiibul Asyraf dan memelihara silsilah nasab yang mulia demi menjaga kemurnian Ahlil Bait, baik dari jalur kakek mereka Al Hasan ra atau Al Husin ra. Kadang-kadang kita mendapati Ahlul Bait yang berhubungan nasab dengan Al Hasan dan Al Husin secara langsung, tetapi mereka memakai gelar-gelar lain yang disandarkan kepada kakek mereka.

Pada awal abad keempat Hijriah, sebagian cucu-cucu Al Husin ra hijrah dari Basrah Ke Hijas . Kemudian mereka pergi ke Hadramaut, karena sebelah timur Jazirah Arab saat itu berada dibawah kekuasaan Khawarij dan pengaruh Syiah Qaramithah.

Di Hadramaut Ahlul Bait giat berda’wah untuk membuang madzab - madzab perusak dan supaya mereka kembali kepada Islam

yang benar serta menyebarkan madzab Syafi’I (Ahlussunnah Waljama’ah).
Di sana mereka mendapat dukungan besar yang tentunya juga terlihat dalam berbagai konflik. Merekapun menang, hingga banyak diantara orang-orang yang menyimpang itu bertobat dan kembali ke jalan lurus (benar).

Dan sebagian dari mereka menempuh perjalanan laut menuju pantai-pantai Hindia dengan tujuan berdagang dan menyeru kepada Allah Azza wa Jalla. Ada yang hijrah dari Hindia menuju pulau-pulau di Laut Cina demi tujuan yang sama. Ada pula yang keluar dari Hadramaut secara langsung menuju pulau-pulau itu sambil membawa risalah Islamiah. Mereka ini telah mendapat sukses besar dalam berdakwah. Upaya seperti ini menyebabkan banyak orang masuk Islam dan sebagian menjadi menantu raja-raja dan pangeran-pangeran di pulau-pulau itu. Kemudian terbentuklah sebuah negara Islam.

Bersama penduduk negeri, mereka giat berdakwah. Mereka mempunyai kapal-kapal khusus yang membawa mereka ke berbagai pulau yang berjumlah ribuan. Dengan demikian Islam tersebar di kepulauan Malaysia, Indonesia, Philipina, pulau Jawa dan Sumatra. Sebagian dari para dai ini ada yang turun didaratan Cina dan sampailah Islam ke Burma, Thailan, Kamboja dan banyak negri-negri yang bertetangga.

Menetapnya kaum Muhajirin (imigran) dari Ahlul Bait di negri-negri itu setelah mengadakan hubungan yang baik dan menjalin hubungan yang baik dan menjalin ikatan-ikatan sosial dengan mereka serta bersama-sama menunaikan berbagai kepentingan keagamaan dan keduniaan. Mereka selalu menjaga garis keturunan dan selalu menunjukkan ketinggian akhlak serta kemuliaan sifat-sifatnya sampai hari-hari ini. Demikian pula keadaannya di Hindia, Pakistan dan negri-negri Islam lainnya.

Hijrah Ahlul Bait tidak terbatas ke Hindia dan daratan Cina serta kepulauan-kepulauan di Asia Tenggara, bahkan sebagian dari mereka pergi ke Afrika.

Demikian keterangan DR. Muhammad Abduh Yamani mengenai keberadaan keturunan Siti Fathimah di berbagai Negara .

Di Indonesia keturunan Siti Fathimah atau Dhurriyyaturrosul tersebut banyak . Mereka dikenal dengan sebutan Habaib atau Habib.

Delapan dari sembilan Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama islam di Jawa adalah kaum Alawiyyin dari Ahlu Baiti Rasulillah atau Durriyyaturrosul .

Karena jasa merekalah , sembilan puluh persen dari rakyat Indonesia sekarang ( kira – kira dua ratus juta ) beragama Islam .

Keberadaan mereka di Indonesia bagaikan penyelamat bangsa . Hal ini sesuai dengan keterangan Rasulullah saw, dimana beliau pernah bersabda:

ألا ان مثل أهل بيتى فيكم مثل سفينة نوح من قومه
من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق. (رواه مسلم)
“Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlu Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya , iapun selamat dan siapa tertinggal olehnya, iapun tenggelam,”
( HR. Al Hakim ).

Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.

ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم.
( الجمعة : 4 )

“Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia (fadhel) yang besar.”
(QS. Al Jumuah: 4)

Yang disayangkan apa yang sudah dicapai dan dihasilkan serta ditanam oleh para Salaf Alawiyyin tersebut, akhir-akhir ini telah dinodai oleh ulah oknum-oknum Alawiyyin. Penyebabnya tidak lain dikarenakan jauhnya mereka dari Salaf Alawiyyin, sehingga dengan dengan adanya faham yang bermacam-macam dengan mudah terombang-ambing, dan akibatnya mereka tanpa sadar terjerumus kedalam kesesatan.

Berkembangnya aliran Syi’ah di Indonesia, adalah merupakan salah satu penyebab kerusakan aqidah dan akhlak Alawiyyin .

Kerusakan akhlak yang bersumber dari kerusakan aqidah tersebut dapat dibuktikan dengan kenyataan yang sedang berkembang dimasyarakat sekarang ini. Dimana kalau dahulunya pemuda-pemuda Alawiyyin itu dikenal sangat hormat kepada orang-orang tua mereka, maka kini oknum-oknum Alawiyyin yang sudah teracuni oleh ajaran Syi’ah tersebut, mereka tidak lagi menghormati kepada Salaf mereka. Justru berani mengkritik, mencari-cari kesalahan, bahkan berani menyalahkan Salaf mereka.

Padahal kesuksesan orang-orang tua mereka (Salaf mereka) sudah terbukti, dimana mereka dapat merubah bangsa yang tidak mengenal Islam, menjadi bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Walaupun para sesepuh Alawiyyin itu tidak diikat dengan satu organisasi yang khusus, persatuan mereka sudah berjalan sejak dahulu. Hal mana karena mereka terikat dalam satu aqidah Ahlussunah Waljama’ah.

Tapi dengan adanya aliran Syi’ah, dimana ada oknum-oknum Alawiyyin yang terpengaruh, maka Alawiyyin kini terpecah, dan antara yang mayoritas yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran orang-oarng tuanya (Islam) dengan mereka yang sudah menyimpang (Syi’ah) saling bermusuhan. Bahkan kini oknum-oknum tersebut terisolir dari kehidupan Alawiyyin. Mereka bagaikan penyakit kanker yang sedang berkembang didalam tubuh yang sehat dan apabila dibiarkan akan merusak citra Alawiyyin dimata bangsa Indonesia yang 99,9% beraqidah Ahlussunnah Waljama’ah.

Namun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Al Bayyinaat, ternyata yang terpengauruh pada aliran Syi’ah adalah oknum-oknum Alawiyyin yang sebagian masih dipertanyakan. Disamping itu, oleh karena cara yang ditempuh oleh golongan Syi’ah itu sama seperti cara yang ditempuh oleh golongan Kristen dalam mempengaruhi umat Islam, yaitu dengan uang dan sebagainya, maka beberapa orang Islam juga terpengaruh pada Syi’ah. Dan akhirnya mereka keluar dari agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo dan masuk Syi’ah Imamiyyah Itsna Asyaniyyah yang dibawa oleh oknum-oknum yang telah dikader di Iran tersebut.

Semoga mereka diberi hidayah oleh Allah sehingga kembali kejalan yang benar, jalan yang telah ditempuh oleh para Salaf Alawiyyin.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan mengenai keturunan Siti Fathimah ra, serta keberadaan mereka sekarang, yang didukung oleh keterangan keterangan dari beberapa Ulama.

Tuesday, December 2, 2008

Nasihat Mulia dari Seorang Ibu yang Terdidik

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni

Nasihat-nasihat Mulia dari Seorang Ibu yang Terdidik

Berapa banyak sudah, Kita saksikan kegelisahan seorang kawan berlalu dan berubah menjadi kegembiraan..


Ada satu nasehat bagus yang diwariskan oleh seorang wanita Arab, yaitu, Nasihat Umamah binti Harits kepada putrinya, Ummu Iyas binti Auf pada malam pernikahannya. Beberapa nasihatnya waktu itu adalah sebagai berikut:


"Putriku, engkau akan meninggalkan suasana yang telah melahirkanmu, dan engkau pun akan berpisah dengan kehidupan yang selama ini membesarkanmu. Seandainya seorang wanita tidak membutuhkan seorang suami karena kekayaan kedua orangtuanya dan kebutuhan mereka terhadapnya, maka engkau adalah orang yang paling tidak membutuhkan suami. Namun, kenyataan menyatakan bahwa wanita itu diciptakan untuk laki-laki dan kaum laki-laki diciptakan untuknya".


Adapun itni dari nasihat-nasihatnya adalah sebagai berikut:
Pertama dan kedua: Seorang istri harus mematuhi suaminya dengan penuh ketulusan dan memperhatikan perintah-perintahnya dengan penuh ketaatan.
Ketiga dan keempat: Seorang istri hendaknya memelihara kebersiah bagian-bagian tubuhnya yang selalu menjadi tujuan hidung dan mata suami. Artinya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang tidak menyenangkannya pada dirimu, dan agar ia selalu mencium bau wangi dari tubuhmu.


Kelima dan keenam: Seorang istri hendaknya selalu memperhatikan waktu tidur dan waktu makan suaminya. Karena, rasa lapar akan membuatnya garang dan kurang tidur akan membuatnya mudah marah.


Ketujuh dan kedelapan: Seorang istri hendaklah menjaga harta suaminya, memelihara kehormatannya dan keluarganya, mengatur keuangan rumah tangga dengan cara yang baik dan merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian.


Nasihat kesembilan dan kesepuluh: Jangan pernah menentang perintahnya dan jangan menyebarkan aib atau rahasianya. Sebab, dengan menentang perintahnya, engkau akan membuatnya bergolak. Dan jika engkau menyebarkan rahasianya, berarti engkau tidak bisa menjaga kehormatannya.


Berikutnya, hendaklah engkau tidak menampakkan keceriaan di hadapannya manakala ia sedang sedih. Namun, jangan pula engkau menampakkan wajah yang sedih ketika dia dalam keadaan berbunga-bunga.

Tebusan Pertama

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni


Tebusan Pertama

Sering sekali seseorang membenci sesuatu yang sebenarnya akan menggembirakannya
Dia adalah wanita yang hidup di istana termegah di zamannya.



Ia dikelilingi oleh ke mewahan, kemegahan, dan ratusan pengawal dan pelayan. Wanita itu bernama Asiyah binti Muzahim ra, istri fir’aun. Ia merupakan sosok wanita yang jarang ditemuakn: kelemahan fisiknya tidak sedikitpun menggoyahkan keteguhan imannya. Padahal, ia hidup di tengah-tengah istana yang penuh kekufuran. Bahkan, dari hatinya justru memancar cahaya keimanan yang ridak sedikutpun redup meski berhadapan dengan kekejaman dan kezaliman yang dimandani oleh suaminya sendiri.

Ia memiliki prinsip dan keimanan yang sangar berharga dan lebihmahal dari istananya, hartanya yang melimpah, kehidupan penuh kemewahan, para budak sahaya dan para pengawalnya. Karena itu Allah mengabadikan namanya dalam Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai tauladan bagi orang-orang yang beriman: "Allah menjadikan istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata ‘wahai Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga. Selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya. Selamatkankah aku dari kaum yang zalim" [QS. At-Tahrim: 11]

Tentang ayat ini, sekalangan ulama berpendapat : Asiyah lebih memilih berada dalam keteduhan di sisi Allah dan rela meninggalkan kemeriahan kehidupan istana Fir’aun. Maka itu, sangat pantaslah bila Rasulullah SAW juga memberi penghormatan kepadanya dengan meletakkanya dalam golongan wanita-wanita yang sempurna. Yaitu sebagaimana terungkap dalam sabdanya, "Banyak laki-laki yang sempurna, namun jarang ada perempuan yang sempurna kecuali Asiyah ra, istri Fir’aun, dan Maryam binti Imran. Sementara keutamaan Aisyah ra (istri Nabi) dari wanita-wanita lain adalah seperti keutamaan bubur atas semua makanan".

Inilah kisah Asiyah ra, seorang wanita tefuh beriman dan lentera yang menerangi kegelapan di istana Fir’aun. Nah, siapakah yang akan meneladaninya untuk menerangi kita dengan lenteranya yang senantiasa menebarkan cahaya, kesabaran,keteguhan dan selalu mengajak ke jalan Allah?

Menanti hari Selasa

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Insyaallah blog ini akan di update untuk postingnya setiap hari Selasa jika tidak ada halangan. Mohon do'anya ya... ^_^

Sampaikan keritik, saran, nasehat atau masukan apapun dari teman-teman semua yang insyaallah bermanfaat ke email
ukhti.jameela@gmail.com

Terimakasih untuk segala bentuk dukungannya hingga terlaksananya blog ini. Untuk segala kekurangan ana pribadi mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang diridhai Allah SWT. Amin

Jazzakallah khair
Di akhir November 2008