Hanya perempuan akhir zaman

Entah berapa lama tersisa umurku kini

Langkah demi langkah kian jauh kutinggalkan

Tersimpan dalam catatan yang tak pernah lengah

Untuk dibuka kembali di suatu hari

Lembar demi lembarnya dipertanyakan kepadaku

Wahai nafas yang tersisa untukku

Goreslah langkah terbaik di catatanku

Agar setidaknya ada setitik kebaikan

Dibaris terakhir lembaranku…

Saturday, December 13, 2008

Dihari itu....

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


إِذَا زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا

Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),

وَأَخْرَجَتِ الأرْضُ أَثْقَالَهَا

dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,

وَقَالَ الإنْسَانُ مَا لَهَا

dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?",

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

pada hari itu bumi menceritakan beritanya,

بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا

karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.[Al-Zalzalah,1-8]


Kalau nanti bumi berguncang dengan guncangannya dan mengeluarkan isi perutnya, manusia semua saat itu bingung dan mangatakan “Ada apa dengan bumi”, lalu mereka mencari-cari penyebabnya. Nanti setiap jengkal dari bumi akan menceritakan khabarnya, sebab Tuhanmu mewahyukan kepada bumi untuk berucap & bersaksi, semua manusia dijadikankan berkelompok-kelompok untuk melihat amal perbuatan mereka. Barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka dia akan melihat lagi perbuatannya dan barang siapa yang pernah melakukan keburukan maka dia juga akan melihat lagi perbuatannya itu.


Rasulullah SAW bersabda, hari itu bumi kan menceritakan kabarnya, wahai sahabatku taukah kalian apa kabarnya bumi? Ketahuilah wahai sahabatku bahwa kabarnya bumi setiap jengkalnya dia akan bangun berdiri dihadapan Allah menjadi saksi atas setiap hamba baik laki-laki ataupun perumpuan mengerjakan apa saja di atas muka bumi.


Kalau dia berzina di satu tempat di ukuran 1mx1m, maka tempat itu setiap sentinya akan bersaksi atas perbuatannya itu, kalau dia membuka auratnya di satu tempat maka tempat itu yang akan bersaksi berbicara untuk perbuatannya itu. Dihari itu bumi berkata-kata menyampaikan khabarnya atas apa saja yang dikerjakan manusia.


Semoga Allah selamatkan kita di hari itu, semoga Allah tutup aib-aib kita. Amin. Karena tidak ada satupun dari kita selamat tidak pernah melakukan perbuatan dosa dimuka bumi ini. Karenna di hari kiamat bumi bercerita semua tentang diri kita, yang baik baik dan yang buruk-buruk.


Rasul mengatakan barang siapa yang menutupi auratnya seorang muslim maka di hari kiamat Allah tutup auratnya. Allah akan tutup lisannya bumi nanti. Jaga lisan kita untuk tidak membuka aibnya muslim, maka nanti setiap lisan-lisan akan diam menjaga aurat & aib kita.


Orang yang bertaubat itu seakan-akan tidak pernah berbuat dosa. Kalau kita atau sodara kita khilaf berbuat dosa atau kesalahan dan bertaubat maka kita tutup aib, cukup Allah yang tau. Jangan kasih tau yang lain, cukup Allah yang tau, karena kalau Allah yang tau Allah maha Pengampun, tidak akan diungkit-ungkit sama Allah. Tapi kalau manusia yang tau nanti dia akan menuntut di hari kiamat, walaupun tidak ada hubungannya satu dengan yang lain. Jika ada dua orang mencuri yang satu dihisab dan yang satu tidak dihisab, maka yang dihisab akan menuntut kepada Allah kenapa yang satu lagi tidak dihisab padahal mereka tidak saling kenal dan tidak tau menau tentang seberapa dosa-dosanya. Tapi ketika Allah sendiri yang tau, maka Allah maha Pengampun.


Maka jangan dikerjakan lagi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, jagain setiap bagian-bagian dari tubuh kita. Kalau memungkinkan ditempat yang pernah kita melakukan kesalahan & maksiat, lakukan kebaikan ditempat itu. Ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik. Untuk menutup kesalahan yang pernah kita lakukan, setidaknya seandainya amal baik kita tersebut tidak dihitung, tetapi bisa menutup kesalahan yang pernah kita lakukan. Jadikan sisa umur kita lakukan untuk perbaiki diri. Cukup Allah yang maha Mengetahui dan maha Pengampun yang mengetahui semua aib-aib dan kesalahan kita.


Salah satu yang bisa menghapuskan dosa diantaranya dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab seseorang yang bersholawat kepada Rasulullah SAW satu kali maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Sepuluh dosa dirontokkan dari catatan amalnya dengan bersholawat.


Dosa itu hutang, kita hutang sama bumi, kita bayar sama bumi dengan melakukan kebaikan diatas kekurangan dan kesalahan yang kita lakukan.


Tidak cuma bumi yang mencatat perbuatan kita, juga badan kita mencatat perbuatan kita. Allah berfirman:


الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. [Yassin,65]


Hari itu Kita akan tutup mulut mereka dan yang berbicara adalah tangan dan kaki mereka atas apa yang mereka kerjakan. Mereka masing-masing, setiap kulit yang menempel di badan akan menjadi saksi dan berbicara disaat mulut kita tidak bisa berbicara. Manusia bertanya kepada anggota tubuhnya, ‘Kenapa engkau bersaksi memberatkan kita padahal nanti engkau juga akan disiksa dineraka’, anggota tubuh kita akan menjawab, ‘saya tidak berkuasa karena Allah yang menjadikan saya berbicara’.


Termasuk yang bisa menutupi aib kita dari badan dan kulit adalah sodakoh dan zakat. Sodakoh dan zakat adalah pencuncian. Karena anggota badan kitatidakridha kita berbuat dosa.


Tidak ada yang bisa selamat dari pada kerugian yang abadi kecuali dengan Islam, Iman dan Amal sholeh. Allah berfirman:


وَالْعَصْرِ

Demi masa.

إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.[Al-‘Ashr,1-3]


Orang yang mengerjakan amal sholeh tanpa iman tidak diterima amalannya. Iman juga tidak berarti kalau dia tidak mengerjakan amal sholeh. Amal sholeh tidak berarti kalau seseorang itu membiarkan orang-orang disekitarnya mengerjakan maksiat. Kalau di satu tempat ada banyak ahli ibadah dan sementara disekitarnya banyak terjadi kemaksiatan, dan dia membiarkan kemaksiatan itu, maka nanti Allah menurunkan azab pertama kali untuk ahli ibadah itu. Karena mereka bisa ibadah sementara mereka tau disekitarnya orang-orang pada maksiat.


Nabi Muhammad SAW mengatakan, Agama itu isinya adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. Bagaimana kalau orang cuma mengerjakan amal sholeh bukan karena cinta sama Allah, tidak ada benci ketika ada orang mengerjakan maksiat dan bersikap kurang ajar terhadap aturannya Allah… bukan itu yang dinamakan agama. Kalau orang tidak cinta karena Allah dan benci karena Allah, tidak diterima amalnya.


Allah SWT mengatakan kepada Nabi Isa as, Wahai Isa as kalau seandainya kalau seandainya emngkau ibadah dengan ibadahnya akli langit dan bumi dijumlahkan semuanya, tp kamu tidak cinta karana aku dan benci karana aku maka itu semua tidak akan berarti dan diterima disisi Ku.


Allah SWT bersumpah dalam surat Al-‘Ashr, ‘Demi masa’, semua masa dan zaman dari awal penciptaan alam raya ini, sekian panjangnya zaman dari zaman nabi Adam, sampai hari akhir dan hari kiamat nanti, itu zaman semuanya tidak berarti. Bahwasanya semua manusia akan celaka. Kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal sholeh dan saling menasehati kepada kebaikan. Mengajak untuk meninggalkan perbuatan dosa, memperbaiki ketaatan kita dan menjaga diri untuk terus tetap dalam keadaan ta’at dan bersabar dalam keta’atan. Istiqamaah dalam ta’at sampai mati.


Berteman dengan saudara yangsholeh itu lebih baik dari pada sendirian. Karena kalau kita sendirian nafs kita selalu mengajak kepada keburukan, sedangkan teman yang sholeh selalu mangajak dan menasehati kita kepada kebaikan.


Yang lebih baik dari pada menghabiskan waktu dengan kesibukan-kesibukan akhir zaman, seperti membuka-buka aib orang, lebih baik menyibukkan diri untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah, yaitu untuk orang-orang yang Islam, yang beriman, yang selalu berdo’a kepada Allah, yang jujur dan sungguh-sungguh, yang sabar (dalam ujian dan dalam ta’at), yang senantiasa bersodaqah, ahli puasa, yang menjaga kehormatannya, yang banyak zikir kepada Allah. Allah siapkan untuk mereka pengampunan yang besar. Yang kelak mereka dimasukan kedalam surga tanpa diazab dan tanpa dihisab. Mudah-mudahan Allah jadikan kita salah satu diantara mereka. Amin ya Allah amin…

Tuesday, December 9, 2008

Keturunan Siti Fathimah ra

Keturunan Siti Fathimah ra

Siti Fathimah ra mempunyai tiga orang putra Al Hasan, Al Husin dan Muhsin serta dua orang putri Ummu Kalsum dan Zainab.

Ummu Kalsum ra kawin dengan Sayyidina Umar Ibnul Khattab ra dan Zainab ra kawin dengan Abdulloh bin Ja’far bin Abi Tholib ra. Sedang Muhsin wafat pada usia masih kecil ( kanak-kanak).

Adapun Al Hasan ra dan Al Husin ra, maka dalam buku-buku sejarah dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlul Bait yang meneruskan keturunan Rosululloh Saw

Diantara keistimewaan atau fadhel Ikhtishos yang didapat oleh Siti Fathimah ra adalah, bahwa keturunannya atau Durriyyahnya itu disebut sebagai Durriyyah Rasulillah Saw atau Durriyyaturrasul.

Hal mana sesuai dengan keterangan Rasulullah saw, bahwa anak-anak Fathimah ra itu bernasab kepada beliau saw. Sehingga berbeda dengan orang-orang lain yang bernasab kepada ayahnya.

Rasulullah Saw bersabda:

كل بنى أنثى فان عصبتهم لآبيهم ما خلا ولد فاطمة
فانى أنا عصبتهم وأنا أبوهم. ( رواه الطبرانى )

“Semua bani Untha (manusia) mempunyai ikatan keturunan keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka kepadakulah bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.”
(HR. At Tobroni)

Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

كل بنى أدم ينتمون الى عصبة الا ولد فاطمة فأنا وليهم
وأنا عصبتهم. ( رواه الطبرانى وأبو يعلى )

“Semua Bani Adam (manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan mereka).”
(HR. At Tobroni dan Abu Ya’la)

Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

كل ولد ادم عصبتهم لأبيهم ما خلا ولد فاطمة
فأنى أبوهم وعصبتهم.

“Semua anak Adam (manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka.”

Itulah sebabnya, mengapa keturunan Siti Fathimah ra disebut Durriyyaturrasul atau keturunan Rasulullah SAW.

Keistimewaan yang lain dari keturunan Siti Fathimah ra adalah disamping mereka itu disebut sebagai Durriyyaturrasul, mereka itu menurut Rasulullah Saw akan terus bersambung sampai hari kiamat. Dimana semua keturunan menurut Rasulullah Saw akan putus.

Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:

كل سبب ونسب منقطع يوم القيامة الا سببى ونسبى.
( رواه الطبرانى والحاكم والبيهقى )
“ Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At Tobroni, Al Hakim dan Al Baihaqi)

Pada suatu ketika, Sayyidina Umar ra datang kepada Imam Ali kw dengan tujuan akan melamar putrinya yang bernama Ummu Kulsum ra.
Setelah Sayyidina Umar ra menyampaikan maksudnya, Imam Ali kw menjawab bahwa anaknya itu masih kecil. Selanjutnya Imam Ali kw menyarankan agar Sayyidina Umar ra melamar putri saudaranya (Ja’far) yang sudah besar.
Mendengar jawaban dan saran tersebut Sayyidina Umar ra menjawab, bahwa dia melamar putrinya, karena dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:

كل سبب ونسب منقطع يوم القيامة ما خلا سببى ونسبى.
( رواه الطبرانى )
“ Semua sebab dan nasab terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At tobroni)
Akhirnya lamaran Sayyidina Umar ra tersebut diterima oleh Imam Ali kw dan dari perkawinan mereka tersebut, lahirlah Zeid dan Ruqayyah.
Perkawinan tersebut membuktikan bahwa antara Imam Ali kw / Siti Fathimah ra dengan Sayyidina Umar ra telah terjalin hubungan yang sangat baik. Sebab apabila ada permusuhan antara Imam Ali kw / Siti Fathimah ra dengan Sayyidina Umar ra, pasti lamaran tersebut akan ditolak.

Dengan demikian apa yang sering diungkapkan oleh tokoh-tokoh Syi’ah, bahwa ada permusuhan antara Siti Fathimah ra / Imam Ali kw dengan Sayyidina Umar ra itu tidak benar.
Bahkan dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa, Imam Ali kw dikenal sebagai penasehat Khalifah Umar Ibnul Khattab ra.

Tapi peristiwa perkawinan tersebut, oleh ulama-ulama Syi’ah dibuatkan beberapa cerita diantaranya bahwa Ummu Kulsum ra yang dikawinkan dengan Sayyidina Umar ra tersebut, adalah bukan Ummu Kulsum ra yang asli, tapi dia adalah iblis (jin) yang menyerupai Ummu Kulsum ra.

Dalam cerita yang lain, ulama-ulama Syi’ah itu mengatakan, bahwa Imam Ali kw mengawinakan Ummu Kulsum ra dengan Sayyidina Umar ra itu Tagiyyatan atau tidak kawin betulan.
Bagaimana dikatakan Tagiyyatan, padahal mereka itu sampai mempunyai dua anak, Zeid dan Rugayyah.

Bahkan Sayyidina Umar ra ketika mengawini Ummu Kulsum ra itu berkata kepada orang banyak: “Tidakkah kalian mengucapkan selamat kepadaku, sebab aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:

ينقطع يوم القيامة كل سبب ونسب الآ سببى ونسبى.
( رواه الطبرانى )
“Setiap sebab dan nasab terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At Tobroni)

Dengan demikian tidak benar jika ada orang yang mengatakan bahwa keturunan Rasulullah Saw atau Durriyyaturrasul itu sudah putus atau tidak ada lagi.

Karena pendapat tersebut sangat bertentangan dengan keterangan-keterangan Rasulullah saw, yang diakui kebenarannya oleh para ulama dan para Ahli sejarah.

Sebenarnya kami tidak merasa heran dengan adanya orang-orang yang berfaham demikian itu, sebab di zaman Rasulullah Saw dulu, sudah ada orang-orang yang mengatakan semacam itu. Hal mana karena kebencian mereka kepada Rasulullah saw.

Adapun orang-orang sekarang yang berpendapat semacam itu, kami rasa mereka itu tidak karena benci kepada Rasulullah Saw, tapi timbulnya faham tersebut karena minimnya pengetahuan mereka akan sejarah Ahlul Bait atau karena adanya rasa iri hati (hasat) kepada orang-orang yang mendapat nikmat yang tidak ternilai sebagai Dhuriyyaturrasul. Padahal Fadhel Ikhtishos tersebut datangnya dari Allah SWT.

Allah berfirman:

أم يحسدون الناس على ما أتاهم الله من فضله. ( النساء : 54)

“Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.”
(QS.An Nisa:54)

Mereka tidak sadar bahwa akibat dari faham yang demikian itu justru merugikan dirinya sendiri. Sebab faham tersebut apabila dijabarkan berarti menolak NASH yang disampaikan oleh Allah SWT.

Dibawah ini kami nukilkan fatwa dari seorang ulama besar dan Mufti resmi kerajaan Saudi Arabia yang bermadzab Wahabi, yaitu Al Allamah Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, yang dimuat dalam majalah “AL MADINAH” halaman 9 Nomor 5692, tanggal 7 Muharram 1402 H/ 24 Oktober 1982.

Seorang dari Iraq menanyakan kepada beliau mengenai kebenaran golongan yang mengaku sebagai SAYYID atau sebagai anak cucu keturunan Rasulullah saw.
Jawab Syeikh Abdul Aziz bin Baz : “Orang-orang seperti mereka itu terdapat diberbagai tempat dan negara. Mereka juga dikenal dengan gelar sebagai “SYARIF” . Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, mereka itu berasal dari keturunan Ahlu Baiti Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang silsilahnya berasal dari Al Hasan ra dan ada yang berasal dari Al-Husin ra. Ada yang dikenal dengan gelar Sayyid dan ada juga yang dikenal dengan gelar Syarif.”

Hal itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di Yaman dan negeri-negeri lain.
Adapun mengenai menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereka apa yang telah menjadi hak mereka, maka semua itu adalah merupakan perbuatan yang baik.

Dalam sebuah hadist Rosulullah saw berulang-ulang mewanti-wanti: “Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku…Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku…Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku!”
Demikian sebagian dari fatwa Syikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengenai masih adanya keturunan Rosulullah saw.

Pembaca yang kami hormati,
Setelah kami sampaikan fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz, maka dibawah ini kami sampaikan keterangan Al Allamah DR. Muhammad Abdul Yamani, seorang ahli sejarah Ahlul Bait. Beliau adalah mantan menteri penerangan kerajaan Saudi Arabia. Karya-karya beliau sangat banyak dan dikenal didunia Islam.

Dalam bukunya yang berjudul “Allimu Awladakum Mahabbata Ahlu Baitinnabi ”, halaman 30, cetakan Ke 2, ketika beliau membahas mengenai Sayyid dan syarif, beliau menulis sebagai berikut:

Kesimpulannya ialah, Sayyid dan Syarif adalah keturunan Fathimah Az Zahra ra dan Sayyidina Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah. Tidak ada beda antara kedua gelar dari segi nasab dan kemuliaan hubungan dengan Sayyidina Rosulullah saw. Mereka semua berasal dari keturunan Rasulullah saw dan patut dihargai, dihormati dan dicintai demi mematuhi perintah Allah Azza wa Jalla: “Katakanlah (hai Muhammad), Aku tidak minta upah kepada kalian atas seruanKu, kecuali mencintai kerabat(Ku).”

Patut disebutkan bahwa keturunan yang suci dari Al Hasan dan Al Husin tersebar di sebagian besar Negara Arab. Ditempat mana mereka berada, merekapun mempunyai pemimpin yang menjadi panutan dalam perkara-perkara penting dan biasanya terdiri dari para ulama dan orang-orang terkemuka. Ia bergelar Nagiibul Asyraf dan memelihara silsilah nasab yang mulia demi menjaga kemurnian Ahlil Bait, baik dari jalur kakek mereka Al Hasan ra atau Al Husin ra. Kadang-kadang kita mendapati Ahlul Bait yang berhubungan nasab dengan Al Hasan dan Al Husin secara langsung, tetapi mereka memakai gelar-gelar lain yang disandarkan kepada kakek mereka.

Pada awal abad keempat Hijriah, sebagian cucu-cucu Al Husin ra hijrah dari Basrah Ke Hijas . Kemudian mereka pergi ke Hadramaut, karena sebelah timur Jazirah Arab saat itu berada dibawah kekuasaan Khawarij dan pengaruh Syiah Qaramithah.

Di Hadramaut Ahlul Bait giat berda’wah untuk membuang madzab - madzab perusak dan supaya mereka kembali kepada Islam

yang benar serta menyebarkan madzab Syafi’I (Ahlussunnah Waljama’ah).
Di sana mereka mendapat dukungan besar yang tentunya juga terlihat dalam berbagai konflik. Merekapun menang, hingga banyak diantara orang-orang yang menyimpang itu bertobat dan kembali ke jalan lurus (benar).

Dan sebagian dari mereka menempuh perjalanan laut menuju pantai-pantai Hindia dengan tujuan berdagang dan menyeru kepada Allah Azza wa Jalla. Ada yang hijrah dari Hindia menuju pulau-pulau di Laut Cina demi tujuan yang sama. Ada pula yang keluar dari Hadramaut secara langsung menuju pulau-pulau itu sambil membawa risalah Islamiah. Mereka ini telah mendapat sukses besar dalam berdakwah. Upaya seperti ini menyebabkan banyak orang masuk Islam dan sebagian menjadi menantu raja-raja dan pangeran-pangeran di pulau-pulau itu. Kemudian terbentuklah sebuah negara Islam.

Bersama penduduk negeri, mereka giat berdakwah. Mereka mempunyai kapal-kapal khusus yang membawa mereka ke berbagai pulau yang berjumlah ribuan. Dengan demikian Islam tersebar di kepulauan Malaysia, Indonesia, Philipina, pulau Jawa dan Sumatra. Sebagian dari para dai ini ada yang turun didaratan Cina dan sampailah Islam ke Burma, Thailan, Kamboja dan banyak negri-negri yang bertetangga.

Menetapnya kaum Muhajirin (imigran) dari Ahlul Bait di negri-negri itu setelah mengadakan hubungan yang baik dan menjalin hubungan yang baik dan menjalin ikatan-ikatan sosial dengan mereka serta bersama-sama menunaikan berbagai kepentingan keagamaan dan keduniaan. Mereka selalu menjaga garis keturunan dan selalu menunjukkan ketinggian akhlak serta kemuliaan sifat-sifatnya sampai hari-hari ini. Demikian pula keadaannya di Hindia, Pakistan dan negri-negri Islam lainnya.

Hijrah Ahlul Bait tidak terbatas ke Hindia dan daratan Cina serta kepulauan-kepulauan di Asia Tenggara, bahkan sebagian dari mereka pergi ke Afrika.

Demikian keterangan DR. Muhammad Abduh Yamani mengenai keberadaan keturunan Siti Fathimah di berbagai Negara .

Di Indonesia keturunan Siti Fathimah atau Dhurriyyaturrosul tersebut banyak . Mereka dikenal dengan sebutan Habaib atau Habib.

Delapan dari sembilan Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama islam di Jawa adalah kaum Alawiyyin dari Ahlu Baiti Rasulillah atau Durriyyaturrosul .

Karena jasa merekalah , sembilan puluh persen dari rakyat Indonesia sekarang ( kira – kira dua ratus juta ) beragama Islam .

Keberadaan mereka di Indonesia bagaikan penyelamat bangsa . Hal ini sesuai dengan keterangan Rasulullah saw, dimana beliau pernah bersabda:

ألا ان مثل أهل بيتى فيكم مثل سفينة نوح من قومه
من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق. (رواه مسلم)
“Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlu Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya , iapun selamat dan siapa tertinggal olehnya, iapun tenggelam,”
( HR. Al Hakim ).

Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.

ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم.
( الجمعة : 4 )

“Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia (fadhel) yang besar.”
(QS. Al Jumuah: 4)

Yang disayangkan apa yang sudah dicapai dan dihasilkan serta ditanam oleh para Salaf Alawiyyin tersebut, akhir-akhir ini telah dinodai oleh ulah oknum-oknum Alawiyyin. Penyebabnya tidak lain dikarenakan jauhnya mereka dari Salaf Alawiyyin, sehingga dengan dengan adanya faham yang bermacam-macam dengan mudah terombang-ambing, dan akibatnya mereka tanpa sadar terjerumus kedalam kesesatan.

Berkembangnya aliran Syi’ah di Indonesia, adalah merupakan salah satu penyebab kerusakan aqidah dan akhlak Alawiyyin .

Kerusakan akhlak yang bersumber dari kerusakan aqidah tersebut dapat dibuktikan dengan kenyataan yang sedang berkembang dimasyarakat sekarang ini. Dimana kalau dahulunya pemuda-pemuda Alawiyyin itu dikenal sangat hormat kepada orang-orang tua mereka, maka kini oknum-oknum Alawiyyin yang sudah teracuni oleh ajaran Syi’ah tersebut, mereka tidak lagi menghormati kepada Salaf mereka. Justru berani mengkritik, mencari-cari kesalahan, bahkan berani menyalahkan Salaf mereka.

Padahal kesuksesan orang-orang tua mereka (Salaf mereka) sudah terbukti, dimana mereka dapat merubah bangsa yang tidak mengenal Islam, menjadi bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Walaupun para sesepuh Alawiyyin itu tidak diikat dengan satu organisasi yang khusus, persatuan mereka sudah berjalan sejak dahulu. Hal mana karena mereka terikat dalam satu aqidah Ahlussunah Waljama’ah.

Tapi dengan adanya aliran Syi’ah, dimana ada oknum-oknum Alawiyyin yang terpengaruh, maka Alawiyyin kini terpecah, dan antara yang mayoritas yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran orang-oarng tuanya (Islam) dengan mereka yang sudah menyimpang (Syi’ah) saling bermusuhan. Bahkan kini oknum-oknum tersebut terisolir dari kehidupan Alawiyyin. Mereka bagaikan penyakit kanker yang sedang berkembang didalam tubuh yang sehat dan apabila dibiarkan akan merusak citra Alawiyyin dimata bangsa Indonesia yang 99,9% beraqidah Ahlussunnah Waljama’ah.

Namun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Al Bayyinaat, ternyata yang terpengauruh pada aliran Syi’ah adalah oknum-oknum Alawiyyin yang sebagian masih dipertanyakan. Disamping itu, oleh karena cara yang ditempuh oleh golongan Syi’ah itu sama seperti cara yang ditempuh oleh golongan Kristen dalam mempengaruhi umat Islam, yaitu dengan uang dan sebagainya, maka beberapa orang Islam juga terpengaruh pada Syi’ah. Dan akhirnya mereka keluar dari agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo dan masuk Syi’ah Imamiyyah Itsna Asyaniyyah yang dibawa oleh oknum-oknum yang telah dikader di Iran tersebut.

Semoga mereka diberi hidayah oleh Allah sehingga kembali kejalan yang benar, jalan yang telah ditempuh oleh para Salaf Alawiyyin.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan mengenai keturunan Siti Fathimah ra, serta keberadaan mereka sekarang, yang didukung oleh keterangan keterangan dari beberapa Ulama.

Tuesday, December 2, 2008

Nasihat Mulia dari Seorang Ibu yang Terdidik

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni

Nasihat-nasihat Mulia dari Seorang Ibu yang Terdidik

Berapa banyak sudah, Kita saksikan kegelisahan seorang kawan berlalu dan berubah menjadi kegembiraan..


Ada satu nasehat bagus yang diwariskan oleh seorang wanita Arab, yaitu, Nasihat Umamah binti Harits kepada putrinya, Ummu Iyas binti Auf pada malam pernikahannya. Beberapa nasihatnya waktu itu adalah sebagai berikut:


"Putriku, engkau akan meninggalkan suasana yang telah melahirkanmu, dan engkau pun akan berpisah dengan kehidupan yang selama ini membesarkanmu. Seandainya seorang wanita tidak membutuhkan seorang suami karena kekayaan kedua orangtuanya dan kebutuhan mereka terhadapnya, maka engkau adalah orang yang paling tidak membutuhkan suami. Namun, kenyataan menyatakan bahwa wanita itu diciptakan untuk laki-laki dan kaum laki-laki diciptakan untuknya".


Adapun itni dari nasihat-nasihatnya adalah sebagai berikut:
Pertama dan kedua: Seorang istri harus mematuhi suaminya dengan penuh ketulusan dan memperhatikan perintah-perintahnya dengan penuh ketaatan.
Ketiga dan keempat: Seorang istri hendaknya memelihara kebersiah bagian-bagian tubuhnya yang selalu menjadi tujuan hidung dan mata suami. Artinya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang tidak menyenangkannya pada dirimu, dan agar ia selalu mencium bau wangi dari tubuhmu.


Kelima dan keenam: Seorang istri hendaknya selalu memperhatikan waktu tidur dan waktu makan suaminya. Karena, rasa lapar akan membuatnya garang dan kurang tidur akan membuatnya mudah marah.


Ketujuh dan kedelapan: Seorang istri hendaklah menjaga harta suaminya, memelihara kehormatannya dan keluarganya, mengatur keuangan rumah tangga dengan cara yang baik dan merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian.


Nasihat kesembilan dan kesepuluh: Jangan pernah menentang perintahnya dan jangan menyebarkan aib atau rahasianya. Sebab, dengan menentang perintahnya, engkau akan membuatnya bergolak. Dan jika engkau menyebarkan rahasianya, berarti engkau tidak bisa menjaga kehormatannya.


Berikutnya, hendaklah engkau tidak menampakkan keceriaan di hadapannya manakala ia sedang sedih. Namun, jangan pula engkau menampakkan wajah yang sedih ketika dia dalam keadaan berbunga-bunga.

Tebusan Pertama

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni


Tebusan Pertama

Sering sekali seseorang membenci sesuatu yang sebenarnya akan menggembirakannya
Dia adalah wanita yang hidup di istana termegah di zamannya.



Ia dikelilingi oleh ke mewahan, kemegahan, dan ratusan pengawal dan pelayan. Wanita itu bernama Asiyah binti Muzahim ra, istri fir’aun. Ia merupakan sosok wanita yang jarang ditemuakn: kelemahan fisiknya tidak sedikitpun menggoyahkan keteguhan imannya. Padahal, ia hidup di tengah-tengah istana yang penuh kekufuran. Bahkan, dari hatinya justru memancar cahaya keimanan yang ridak sedikutpun redup meski berhadapan dengan kekejaman dan kezaliman yang dimandani oleh suaminya sendiri.

Ia memiliki prinsip dan keimanan yang sangar berharga dan lebihmahal dari istananya, hartanya yang melimpah, kehidupan penuh kemewahan, para budak sahaya dan para pengawalnya. Karena itu Allah mengabadikan namanya dalam Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai tauladan bagi orang-orang yang beriman: "Allah menjadikan istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata ‘wahai Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga. Selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya. Selamatkankah aku dari kaum yang zalim" [QS. At-Tahrim: 11]

Tentang ayat ini, sekalangan ulama berpendapat : Asiyah lebih memilih berada dalam keteduhan di sisi Allah dan rela meninggalkan kemeriahan kehidupan istana Fir’aun. Maka itu, sangat pantaslah bila Rasulullah SAW juga memberi penghormatan kepadanya dengan meletakkanya dalam golongan wanita-wanita yang sempurna. Yaitu sebagaimana terungkap dalam sabdanya, "Banyak laki-laki yang sempurna, namun jarang ada perempuan yang sempurna kecuali Asiyah ra, istri Fir’aun, dan Maryam binti Imran. Sementara keutamaan Aisyah ra (istri Nabi) dari wanita-wanita lain adalah seperti keutamaan bubur atas semua makanan".

Inilah kisah Asiyah ra, seorang wanita tefuh beriman dan lentera yang menerangi kegelapan di istana Fir’aun. Nah, siapakah yang akan meneladaninya untuk menerangi kita dengan lenteranya yang senantiasa menebarkan cahaya, kesabaran,keteguhan dan selalu mengajak ke jalan Allah?

Wanita Penghuni Surga

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni

Wanita Penghuni Surga

Sesungguhnya Tuhan-lah yang mencukupimu kemarin dan Dia pula yang akan mencukupimu kebutuhan esok hari.


Atha’ ibn Abu Rabah menuturkan, "Ibnu Abas ra berkata kepadaku, ‘Maukah aku tunjukkan padamu salah seorang wanita penghuni surga?’ Aku menjawab, ‘Tentu saja’. Lalu ia berkata, ‘Dialah wanita berkulit hitam yang pernah menemui Rasulullah SAW dan berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan dan auratku terbuka karenanya. Karena itu mohonkanlah kepada Allah untuk kesembuhanku. ‘Rasulullah SAW menjawab, ‘Bila engaku sanggup, aku sarankan untuk bersabar menjalaninya, karena itu akan berbalas surga. Namun, bila engkau tetap menghendaki kesembuhan itu, aku kana medoakan agar Allah menyembuhkanmu’. Maka wanita itu berkata, "Sebenarnya aku memilih untuk bersabar, tetapi auratku sering tersingkap karenanya. Karena itu doakanlah agar aku tidak seperti itu lagi (terbuka auratnya)’. Lantas beliau pun mendoakannya."

Demikianlah. Wanita yang beriman dan bertaqwa ini rela menerima cobaan yang menimpa dirinya dalam hidupnya yang sementara. Karenanya, ia kelak akan dianugerahi surga sebagai balasannya: sungguh jual beli yang sangat menguntungkan.

Terlihat pula, bahwa wanita ini merasa dirinya hina ketika auratnya terbuka secara tidak sengaja dan kemudian manusia melihat hal-hal yang tidak pantas diperlihatkan oleh seorang wanita muslimah yang bertaqwa kepada orang lain. Nah, bagaimanakah dengan para wanita zaman ini yang justru suka sekali memakai model-model pakaian modern yang acapkali memperlihatkan kemolekan fisik dan aurat-aurat mereka? Sungguh nistanya mereka.

Nasihat dari Seorang Wanita yang Sukses

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni

Nasihat-nasihat dari Seorang Wanita yang Sukses


Wahai Tuhanku, padaMu kan kupanjatkan sebuah pujian yang hanya pantas untuk-Mu. Wahai Dzat tempat bergantung seluruh makhluk, Milik Mu lah segala pujian.


Dengan tersenyum haru dan meneteskan air mata, Ummu Mu’ashirah menasehati putrinya sebagaimana berikut:

“Wahai putriku, engkau akan menghadapi sebuah kehidupan baru. Yaitu, sebuah kehidupan yang tidak ada tempat bagi bapakmu, ibumu dan saudara-saudarimu untuk mencampuri urusanmu. Dalam kehidupan barumu itu engkau akan menjadi peman setia bagi suamimu. Suaminu tidak akan rela ada orang lain yang ikut campur dalam urusanmu dengan suamimu, sedekat apapun hubungan darahnya denganmu. Maka, jadilah engaku istri dan ibu baginya. Buatlah dia merasa bahwa engkau adalah segala-galanya dalam hidup dan dunianya. Ingatlah, seorang suami adalah ‘bocah besar’ yang cukup bahagia hanya dengan sedikit ungkapan kemanjaanmu padanya. Janganlah engkau membuatnya merasa bila pernikahannya denganmu merupakan penyebab terpisahnya dirimu dari keluarga dan orang tuamu. Perasaan seperti ini juga dirasakan olehnya. Dia telah meninggalkan rumah kedua orangtuanya dan keluarganya demi kamu. Akan tetapi, perbedaan antara kamu dan dia adalah perbedaan antara laki-laki dan wanita. Seorang wanita akan selalu merindukan keluarga dan rumah di mana dia dilahirkan, tumbuh dan belajar di dalamnya. Tetapi dia harus membiasakan dirnya untuk hidup dalam suasana baru. Dia harus menyesuaikan diri dengan seorang laki-laki yang telah menjadi suami, pelindung dan ayah bagi anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru!”

“Wahai putriku, itulah kehidupan yang akan engkau hadapi dan bahtera keluarga yang akan kalian bangun berdua. Aku tidak memaksamu untuk melupakan ibu, ayah dan saudaramu, karena mereka tidak akan melupakanmu, wahai putri kesayanganku. Lagi pula, bagaimana mungkin seorang ibu melupakan buah hatinya? Namun, aku hanya meminta kepadamu: cintailah suamimu dan hiduplah bahagia bersamanya.”

Tuesday, November 25, 2008

UKHTI APAKAH ENGKAU MENGINGINKAN KEBAHAGIAAN

Oleh: Syaikh Ali Bin Abdul Khaliq al-Qorny

Sesungguhnya kebahagiaan itu semuanya ada dalam ketaatan kepada Allah .
Kebahagiaan seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj (jalan) Allah dan
di jalan Rasulullah, Allah berfirman:

Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71)

Sesungguhnya kesengsaraan (kemalangan) seluruhnya ada dalam kemaksiatan
kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain manhaj Allah dan
Rasul-Nya, Allah berfirman:

Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah
sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36)

*Saudariku Muslimah*,

Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita selain ajaran
Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan
dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia. Sedangkan sebelum
Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan
perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata
keluarganya, serta dihina kan oleh masyarakat. Oleh karena itu terkadang ia
diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang
lebih baik daripada memperlakukan wanita.


Sesungguhnya engkau, wahai saudariku muslimah, tidak akan mendapatkan
kemuliaan kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah (dalam agama ini)
dan dengarkanlah firman Allah yang telah menceritakan kisah orang terdahulu,
mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji Allah atas kenikmatan
yang engkau dapatkan.

Allah berfirman:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memelihara dengan menanggung kehinaan,
ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ketahuilah,
alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59)

*Saudariku Muslimah*,

Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang ingin
me manfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan keutamaan
banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri.

Salah seorang dari mereka (musuh-musuh Islam) berkata: “Tidaklah keadaan
negeri Timur menjadi makmur melainkan apabila seorang pemudi melepaskan
hijabnya dan membenamkan (menguburkan) Al-Qur’an dengannya!”. Sesungguhnya
dengan hal itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju kesengsaraan dan
kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahanam. Maka jika engkau
menyambut mereka, mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar
engkau menjadi wanita durhaka, yang berbuat fasiq dan membuka aurat.

Mereka berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar
engkau melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab dengan
segala konsekuensinya, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan kesucian,
kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lain nya. Pada saat
itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan mereka (para musuh), mereka
mempermainkanmu seperti anak-anak bermain dengan bola, dan mereka
mempermainkanmu seperti anjing-anjing bermain-main dengan bangkai, semoga
Allah menjagamu dari mereka.

*Saudariku Muslimah*,

Buatlah mereka menjadi marah, dengan tidak memperhatikan mereka dan tidak
mendengar kan mereka, buatlah mereka menjadi bersedih dengan keteguhanmu
berpegang pada agama mu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam
(berpegang teguh) dengan hijabmu.

*Saudariku Muslimah*,

Sesungguhnya sebagian wanita meggambar kan bahwa sufur adalah membuka muka
wanita saja, tidak…tidak ini saja. Sesungguhnya termasuk sufur adalah
pakaian yang ketat, yang pendek dan yang tipis. Sesungguhnya termasuk sufur
adalah memakai wangi-wangian ketika

keluar menuju tempat-tempat yang di dalamnya ada laki-laki. Sesungguhnya
termasuk sufur adalah memakai pantalon (celana panjang). Apakah engkau tidak
mendengar sabda Nabi :

Dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya (dan beliau
menyebutkan) : Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka
menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelekan mereka kepada
orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring mereka tidak akan
memasuki surga, dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya
bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim).

Para ulama berkata: makna para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang
adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat,
tipis atau tidak menutup seluruh badan.

*Saudariku Muslimah*,

Agamamu adalah bentengmu yang amat kokoh, (untuk) memelihara kesucian, rasa
malumu dan kemuliaanmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan memiliki
rasa malu. Kapan saja engkau meninggalkan perintah ini, maka engkau akan
ditimpa adzab Allah di akhirat sedangkan di dunia engkau menjadi mangsa
serigala-serigala manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau
merasakan kesusahan (kesedihan) sepanjang hidup. Akan tetapi sebagian akhwat
-semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka- telah mendengar seruan
serigala-serigala itu, tetapi malah bekerja untuk mereka.

*Saudariku Muslimah*,

Takutlah engkau kepada Allah dan laksanakanlah tugas-tugas yang Dia wajibkan
kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang telah menimpa
orang lain. Engkau tidak tahu kapan bencana itu akan datang kepadamu,
sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi.

Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali-Imran: 185)

Ingatlah wahai wanita hamba Allah, pada hari di mana engkau diletakkan dalam
kuburan, dalam lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala
ditiup dan engkau dikumpulkan bersama para makhluk dalam keadaan tidak
memakai alas kaki, telanjang dan kebingungan. Matahari benar-benar akan
dekat darimu kurang lebih satu mil, dan engkau akan dipanggil dengan namamu
diantara para makhluk untuk dihisab.

Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah Di mana persiapanmu wahai
wanita yang lalai Apakah mode-mode pakaian akan bermanfaat ketika itu Apakah
lagu, sinetron, film dan majalah-majalah (yang merusak) akan bermanfaat
Apakah barang-barang permata akan bermanfaat

Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun
selamanya. Yang bermanfaat hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal shalih,
setelah mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.

Ingatlah, bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang bercampur baur dengan
laki-laki. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang keluar (rumah) dalam
keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan jalan-jalan.
Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan dirimu untuk
berkhalwat (menyendiri) dengan laki-laki asing.

Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepi (berduaan) dengan seorang wanita
melainkan setan menjadi orang yang ketiga (diantara) keduanya.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engaku yang mendidik anak-anakmu dengan
pendidikan yang tidak baik/ benar. Engkau tidak mengingatkan mereka dengan
ketaatan kepada Allah, tidak menasehati mereka dan tidak menunjukkan mereka
pada apa-apa yang dapat memberikan manfaat di dunia dan di akhirat.
Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan
orang-orang yang lemah iman. Bertaqwalah kepada Allahdan kembalilah pada
petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu hati-hati dan
pandangan-pandangan (mata) dibalikkan. Ketahuilah bahwa adzab Allah sangat
keras, dan sesungguhnya engkau -demi Allah- tidak akan kuat merasakan adzab
neraka.

Sesungguhnya gunung-gunung jika dilewatkan pada neraka maka dia akan meleleh
karena kuatnya panas neraka. Maka dimana engkau wanita yang lemah
dibandingkan dengan gunung-gunung yang perkasa dan kokoh Sesungguhnya engkau
mampu bersabar atas rasa lapar dan hau, dan engkau mampu bersabar atas
bahaya. Akan tetapi demi Allah yang tidak ada ilah (sesembahan) selain Dia,
tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka. Ingatlah, mka selamatkanlah
dirimu dari neraka sebelum terlambat. Ketahuilah bahwa dunia ini pasti akan
berlalu dan akhirat adalah tempat yang kekal.

Semoga Allah memberimu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai
oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang
engkau dengar dan engkau baca, dan semoga Allah menjadikannya sebagai
pendukung bagimu bukan sebagai bumerang atasmu.

Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad ,
keluarganya dan para sahabatnya seluruhnya.

Maraji’: as-Sunnah edisi 08/ Th V/ 1422H - 2001M, dar

Dari:
http://adduror.blogdetik.com/2008/04/26/ukhti-apakah-engkau-menginginkan-kebahagiaan/#more-23

Wahai Putriku…

Post on Oktober 17th, 2008 by adie ibn yusuf and tagged amoral, kesucian, Putriku, Seksual, wanita, zina

Written by Ummu Raihanah

Seorang ayah yang sangat peduli dengan kehormatan dan kesucian putri-putrinya juga kaum wanita muslimah umumnya. Menulis untaian nasehat yang sarat dengan makna, nasehat dari seorang ayah yang tulus yang tidak menginginkan keburukan terjadi pada setiap putri muslimah, inilah dia nasehatnya…

Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri,dan berjumpa dengan banyak orang…Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalam anku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain. Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya. Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya.



Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku!

Kuncinya berada di tanganmu.

Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan. Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.

Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.

Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan! Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu.

Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engkaulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya. Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi.

Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar. Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial,kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat. Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.

Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami.

Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.

Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mau bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal.

Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati? Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?

Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah. Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.

Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai.

Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka. Mereka yang menggembor-gemborka n emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :

Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmat an melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmat an lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.

Kedua : mereka bohong oleh karena mereka bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta.

Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak? Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.

Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.

Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali. Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.

Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.

(wallahul musta’an).

Disarikan dari buku : Yaa ibnati oleh Ali Thanthawi


Dari
http://adduror.blogdetik.com/2008/10/17/wahai-putriku/#more-62

Wednesday, November 19, 2008

Bahaya Membuka Aurat Dan Keutamaan Memakai Hijab

Rasulullah bersabda, Fatimah bagian dariku. Barang siapa menggembirakan hatinya, maka ia telah menggembirakan hatiku. Dan barang siapa menyusahkan hatinya, maka berarti ia telah menyusahkan hatiku.

Wanita itu sangat mulia bagaikan intan berlian, apabila ia diatur atau disusun dengan baik maka akan kelihatan indah. Namun bila ia tidak tersusun dengan baik maka kelihatan jelek. Dalam hal ini Allah SWT meninggikan derajat seorang wanita dengan jalan seorang wanita supaya dapat menjaga dirinya benar-benar karena wanita itu adalah aurat (mulai ujung rambut mulai ujung kaki).

Di era modern ini banyak dari kaum wanita yang melecehkan dirinya sendiri. Ia tidak tahu bagaimana menjaga dirinya agar terlihat anggun dan tidak diganggu oleh para lelaki yang tidak bermoral. Kita telah salah dalam menempuh jalan dengan mengikuti budaya barat. Padahal panutan kita adalah Rasulullah SAW dan Sayyidatina Fatimah Azzahra.

Sekarang para wanita banyak memakai pakaian yang ketat-ketat, celana levis , jeans, baju-baju tipis dengan lengan yang pendek dan tidak memakai jilbab dan hijab. Dengan pakaian seperti ini kita akan tampak lebih jelek.

Ketika para sahabat ditanya oleh Rasulullah SAW, Apakah yang terbaik bagi wanita? Mereka tidak ada yang bisa menjawab, akhirnya Sayyidatina Fatimah menjawab, “Sebaik-baik wanita adalah tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat oleh laki-laki.”

Masalah aurat ini juga disebut dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Ahzab 59 dan An Nur ayat 31. Artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yang di maksud jilbab disini adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Dan di dalam surat yang kedua artinya : katakanlah kepada orang beriman : hendaklah mereka menahan perhiasannya kecuali (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya.

Semua ini adalah kalamnya Allah SWT. Apakah kita tidak akan percaya dengan kalamnya Allah SWT? Bisa-bisa kita dibilang murtad kalau sampai tidak mempercayai kalam-Nya atau firman-Nya.

Setelah turun ayat hijab ini seluruh wanita madinah langsung memakai hijab sampai-sampai tidak tahu mereka itu berjalan ke depan atau ke belakang. Salah seorang sahabat juga pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, Bagaimanakah apabila saya melihat seorang wanita ya Rasulullah ? maka Rasulullah menjawab, Palingkan mukamu! Nah dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa palingkan mukamu berarti itu haram untuk dilihat. Kalau sudah haram untuk dilihat berarti itu adalah aurat, kalau sudah aurat maka wajib untuk ditutup.

Kata siapa wanita zaman dahulu tidak memakai hijab ? Justru wanita zaman dahululah yang benar-benar menjaga dirinya, sampai-sampai mereka mendapatkan maqam yang tinggi di sisih Allah SWT sebagai Waliyah-Waliyah Allah SWT. Bila kita mengetahui cerita wanita-wanita shalihah zaman dulu kita akan menangis karena pribadi dan sifat mereka yang sangat mulia serta hati mereka yang sangat bersih. Kita sekarang ini tidak ada apa-apanya dengan mereka. Generasi barulah yang telah rusak karena tertipu dengan rekayasa orang yahudi, kita termakan dengan budaya-budaya barat. Rasulullah mengatakan dalam Haditsnya :

——————————————

Artinya : barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dibangkitkan bersama mereka.

Apabila kita mengikuti artis-artis maka takutnya kita akan dibangkitkan bersama mereka yang sudah pasti jauh dari Rasulullah SAW, padahal kita sangat membutuhkan beliau kelak untuk mendapatkan syafa’atnya.

Dan dikatakan bahwa perempuan yang menyerupai laki-laki maka diharamkan oleh Allah untuk masuk surga.

Ada 4 wanita yang menjadi calon neraka yaitu :

wanita yang berkata keras atau kasar terhadap suaminya.
wanita yang menuntut kepada suaminya, yang suaminya tidak mampu untuk memenuhinya.
wanita yang tidak menutup dirinya dari laki-laki asing (bukan muhrimnya)
wanita yang tidak ada semangat untuk ibadah, yang ia pikirkan hanya makan, minum, tidur.
Ini semua perlu kita perhatikan betul-betul, apabila kita salah dalam mengambil langkah maka kita akan hancur, sebaliknya apabila kita hati-hati maka kita akan selamat.

Mulai sekarang mari kita rubah diri kita. Tinggalkan pakaian-pakaian yang tidak selayaknya dipakai bagi wanita muslimah. Keturunan siapakah kita ini? Apakah kita tidak malu mengaku umat Rasulullah namun tingkah laku kita, pribadi kita, pakaian kita tidak mengikuti beliau SAW? Siapa lagi kalau bukan kita yang meneruskannya?

Bagi ibu-ibu yang anaknya ingin memakai cadar atau hijab hendaknya didukung, jangan sampai ibu melarang mereka, kalau Ibu masih belum sanggup untuk memakainya, maka anak Ibu yang menggantikannya dan yang meneruskan jejak Fatimah Tuz Zahrah. Bila anak Ibu tidak ridha karena tidak diperbolehkan untuk memakai hijab maka di akhirat nanti Ibu akan dituntut.

Apabila saudara-saudara, para remaja yang ingin memakai hijab jangan takut, jangan gentar dan jangan ragu. Biar semua orang menghina kita, mengejek kita, kita dibilang ketinggalan zaman, biarkan… Kita menggunakan hijab ini semata-mata menjalankan perintah-Nya, menegakkan agama Allah dan meneruskan jejak Sayyidatina Fatimatuz Zahrah, karena siapa yang mengikuti Sayyidatina Fatimatuz Zahrah maka kelak ia berada pada barisannya. Memang memegang kebenaran sangat sulit bagaikan memegang bara api.

Yang utama bagi seorang wanita adalah auratnya. Jika kita dapat menutup aurat kita dengan sempurna dan menjaga diri kita dari laki-laki asing maka tingkah laku kita, pribadi dan sifat kita insya Allah akan menjadi baik dan hati kita menjadi bersih. Apabila sebaliknya maka kita akan selalu menuruti hawa nafsu kita dalam melakukan kemaksiatan.

Yang sedikit ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka dan menggugah hati bagi yang masih belum sempurna dalam menutup auratnya. Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya kepada kita, sehingga kita dapat merubah diri kita menjadi wanita muslimah sejati.

Amien ya Robbal alamin.

Habib Hadi Alaydrus
Saturday, January 5th, 2008
http://dorantes.blog.friendster.com/category/mutiara-hikmah/

Wednesday, November 12, 2008

Kemuliaan seorang wanita solehah

Ada beberapa keistimewaan terindah dan termulia, yang diberikan Allah Jalla Jalaluh secara cuma-cuma bagi wanita sholehah adalah:

1. Do’a wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : ” Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia“.

2. Wanita yang solehah( baik ) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seperti orang yang senantiasa menangis karena takut Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah( barang, makanan dari pasar kerumah ) lalu iberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukai akan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW ) di dalam surga.

6. Barang siapa yang mempunyai tiga anak perempuan atau tiga Saudara perempuan atau dua Saudara perempuan , lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah surga.

7. Dari Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka , maka mereka akan menjadi penghalang baginya api neraka.”

8. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggilmu dua orang ibu bapamu maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga . Masuklah dari manapun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristigfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan keluarganya ( serta menjaga sembahyang dan puasanya ).

12. Aisyah r.a. berkata ” aku bertanya pada rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda “suaminya”. Siapa pula berhak terhadap lelaki?” jawab Rasulullah SAW “Ibunya“

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia kedalam surga lebih dahulu daripada suaminya ( 10.000 tahun )

15. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristigfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

17. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, keluarlah ia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkan

18. Apabila telah lahir ( anak ) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya diberi satu kebajikan

19. Apabila semalaman ( ibu ) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT


http://adduror.blogdetik.com/2008/02/14/teruntukmu-wahai-ukthikuw-tercinta/#more-3

10 wasiat Baginda Rasulullah SAAW kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah ra.

Sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan “perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami.” (HR.Ibnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Baginda Rasulullah SAAW mewasiatkan 10 hal kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah ra. Sepuluh wasiat yang Beliau SAAW sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya dan tak tersandingkan oleh apapun didunia ini, bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tersebut adalah :

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu org yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.


http://adduror.blogdetik.com/2008/02/14/teruntukmu-wahai-ukthikuw-tercinta/#more-3

Tuesday, November 11, 2008

Fatimah Az-Zahra, Ummu Abiha

Fathimah rha.adalah Ummu Abiha (ibu dari ayahnya). Dia adalah puteri yang mulia dari pemimpin para makhluq, Rasulullah SAW, Abil Qasim, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Dia juga digelari Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya pada ibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan nasab. Fathimah rha.lebih muda dari Zainab, isteri Abil Ash bin Rabi’ dan Ruqayyah, isteri Utsman bin Affan. Juga dia lebih muda dari Ummu Kul- tsum. Dia adalah anak yang paling dicintai Nabi SAW sehingga beliau bersabda :”Fathimah rha.adalah darah dagingku, apa yang menyusahkannya juga menyusahkan aku dan apa yang mengganggunya juga menggangguku.” (Ibnul Abdil Barr dalam Al-Istii’aab)Sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghuni syurga yang paling utama, puteri kekasih Robbil’aalamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin Bukar berkata :”Keturunan Zainab telah tiada dan telah sah riwayat, bahwa Rasulullah SAW menyelimuti Fathimah rha.dan suaminya serta kedua puteranya dengan pakaian seraya berkata :”Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka hilangkanlah dosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya.” [”Siyar A’laamin Nubala’, juz 2, halaman 88]

Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :”Datang Fathimah rha.kepada Nabi SAW meminta pelayan kepadanya. Maka Nabi SAW bersabda kepadanya : “Ucapkanlah :”Wahai Allah, Tuhan pemilik bumi dan Arsy yang agung. Wahai, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu yang menurunkan Taurat, Injil dan Furqan, yang membelah biji dan benih. Aku berlindung kepada- Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau kuasai nyawanya. Engkau- lah awal dan tiada sesuatu sebelum-Mu. Engkau-lah yang akhir dan tiada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang batin dan tiada sesuatu di bawah- Mu. Lunaskanlah utangku dan cukupkan aku dari kekurangan.” (HR. Tirmidzi)

Inilah Fathimah rha.binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa ketika kaum Musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita- wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fathimah. Ketika bertemu Nabi SAW, Fathimah rha.memeluk dan mencuci luka-lukanydengan air, sehingga darah semakin banyak yangk keluar. Tatkala Fathimah rha.melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar.” (HR. Syaikha dan Tirmidzi)

Dalam kancah pertarungan tampaklah peranan puteri Muslim supaya menjadi teladan yang baik bagi pemudi Muslim masa kini. Pemimpin wanita penghuni Syurga Fathimah Az-Zahra’, puteri Nabi SAW, di tengah-tengah pertempuran tidak berada dalam sebuah panggung yang besar, tetapi bekerja di antara tikaman-tikaman tombak dan pukulan- pukulan pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum Muslimin untuk menyampaikan makanan, obat dan air bagi para prajurit. Inilah gambaran lain dari puteri sebaik-baik makhluk yang kami persembahkan kepadada para pengantin masa kini yang membebani para suami dengan tugas yang tidak dapat dipenuhi.

Ali r.a. berkata :”Aku menikahi Fathimah, sementara kami tidak mempunyai alas tidur selain kulit domba untuk kami tiduri di waktu malam dan kami letakkan di atas unta untuk mengambil air di siang hari. Kami tidak mempunyai pembantu selain unta itu.” Ketika Rasulullah SAW menikahkannya (Fathimah), beliau mengirimkannya (unta itu) bersama satu lembar kain dan bantal kulit berisi ijuk dan dua alat penggiling gandum, sebuah timba dan dua kendi. Fathimah rha.menggunakan alat penggiling gandum itu hingga melecetkan tangannya dan memikul qirbah (tempat air dari kulit) berisi air hingga berbekas pada dadanya. Dia menyapu rumah hingga berdebu bajunya dan menyalakan api di bawah panci hingga mengotorinya juga. Inilah dia, Az-Zahra’, ibu kedua cucu Rasulullah SAW :Al-Hasan dan Al-Husein. Fathimah rha.selalu berada di sampingnya, maka tidaklah mengherankan bila dia meninggalkan bekas yang paling indah di dalam hatinya yang penyayang. Dunia selalu mengingat Fathimah rha., “ibu ayahnya, Muhammad”, Al- Batuul (yang mencurahkan perhatiannya pada ibadah), Az-Zahra’ (yang cemerlang), Ath-Thahirah (yang suci), yang taat beribadah dan menjauhi keduniaan. Setiap merasa lapar, dia selalu sujud, dan setiap merasa payah, dia selalu berdzikir.

Imam Muslim menceritakan kepada kita tentang keutamaan-keutamaannya dan meriwayatkan dari Aisyah’ r.a. dia berkata : “Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di tempat Nabi SAW. Lalu datang Fathimah rha.sambil berjalan, sedang jalannya mirip dengan jalan Rasulullah SAW. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau menyambutnya seraya berkata :”Selamat datang, puteriku.” Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fathimah rha.menangis dengan suara keras. Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fathimah rha.tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fathimah rha.:Rasulullah SAW telah berbisik kepadamu secara khusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau menangis!” Ketika Nabi SAW pergi, aku bertanya kepadanya :”Apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu ?” Fathimah rha.menjawab :”Aku tidak akan menyiarkan rahasia Rasul Allah SAW.” Aisyah berkata :”Ketika Rasulullah SAW wafat, aku berkata kepadanya :”Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu itu ?” Fathimah rha.pun menjawab :”Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik pertama kali kepadaku, beliau mengabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaannya terhadap Al Qur’an sekali dalam setahun, dan sekarang dia memerika bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului-mu.” Fathimah rha.berkata :”Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku, dan berkata :”Wahai, Fathimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin wanita-wanita kaum Mu’min atau ummat ini ?” Fathimah rha.berkata :”Maka aku pun tertawa seperti yang engkau lihat.”

Inilah dia, Fathimah Az-Zahra’. Dia hidup dalam kesulitan, tetapi mulia dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingg berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah hingga berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu bajunya. Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar. Dia berkata kepada ibunya, Fathimah binti Asad bin Hasyim :”Bantulah pekerjaan puteri Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan bekerja di dalam rumah :yaitu membuat adonan tepung, membuat roti dan menggiling gandum.” Tatkala suaminya, Ali, mengetahui banyak hamba sahaya telah datang kepada Nabi SAW, Ali berkata kepada Fathimah, “Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta pelayan darinya.” Kemudian Fathimah rha.datang kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya kepadanya :”Apa sebabnya engkau datang, wahai anakku ?” Fathimah rha.menjawab :”Aku datang untuk memberi salam kepadamu.” Fathimah rha.merasa malu untuk meminta kepadanya, lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang kepadanya, lalu bertanya : “Apakah keperluanmu ?” Fathimah rha.diam. Ali r.a. lalu berkata :”Aku akan menceritakannya kepada Anda, wahai Rasululllah. Fathimah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga melecetkan tangannya dan mengangkut qirbah berisi air hingga berbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa membantunya guna meringankan bebannya.” Kemudian Nabi SAW bersabda :”Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada kamu berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan kelaparan. Aku tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual hamba sahaya itu dan uangnya aku gunakan untuk nafkah mereka.” Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepada mereka ketika keduanya telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya menutupi kepala, tampak kaki-kaki mereka, dan apabila menuti kaki, tampak kepala-kepala mereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi SAW bersabda :”Tetaplah di tempat tidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dariku ?” Keduanya menjawab :”Iya.” Nabi SAW bersabda: “Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu hendaklah kalian mengucapkan : Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali, Alhamdulillaah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali.”

Dalam mendidik kedua anaknya, Fathimah rha.memberi contoh : Adalah Fathimah rha.menimang-nimang anaknya, Al-Husin seraya melagukan :”Anakku ini mirip Nabi, tidak mirip dengan Ali.” Dia memberikan contoh kepada kita saat ayahandanya wafat. Ketika ayahnya menjelang wafat dan sakitnya bertambah berat, Fathimah rha.berkata : “Aduh, susahnya Ayah!” Nabi SAW menjawab :”Tiada kesusahan atas Ayahanda sesudah hari ini.” Tatkala ayahandanya wafat, Fathimah rha.berkata :

“Wahai, Ayah, dia telah memenuhi panggilang Tuhannya. Wahai, Ayah, di surga Firdaus tempat tinggalnya. Wahai, Ayah, kepada Jibril kami sampaikan beritanya.”

Fathimah rha.telah meriwayatkan 18 hadits dari Nabi SAW. Di dalam Shahihain diriwayatkan satu hadits darinya yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim dalam riwayat Aisyah. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Dawud. Ibnul Jauzi berkata: “Kami tidak mengetahui seorang pun di antara puteri-puteri Rasulullah SAW yang lebih banyak meriwayatkan darinya selain Fathimah rha.”Imam Adz-Dzhabi telah meriwayatkan bahwa Fathimah rha.pernah mengeluh kepada Asma’ binti Umais tentang tubuh yang kurus. Dia berkata :”Dapatkah engkau menutupi aku dengan sesuatu ?” Asma’ menjawab :”Aku melihat orang Habasyah membuat usungan untuk wanita dan mengikatkan keranda pada kaki-kaki usungan.” Maka Fathimah rha.menyuruh membuatkan keranda untuknya sebelum dia wafat. Fathimah rha.melihat keranda itu, maka dia berkata :”Kalian telah menutupi aku, semoga Allah menutupi aurat kalian.” (Siyar A’laamin Nubala). Semacam itu juga dari Qutaibah bin Said …dari Ummi Ja’far.

Ibnu Abdil Barr berkata :”Fathimah adalah orang pertama yang dimasukkan ke keranda pada masa Islam.” Dia dimandikan oleh Ali dan Asma’, sedang Asma’ tidak mengizinkan seorang pun masuk. Ali r.a. berdiri di kuburnya dan berkata : Setiap dua teman bertemu tentu akan berpisah dan semua yang di luar kematian adalah sedikit kehilangan satu demi satu adalah bukti bahwa teman itu tidak kekal Semoga Allah SWT meridhoinya. Dia telah memenuhi pendengaran, mata dan hati. Dia adalah ‘ibu dari ayahnya’, orang yang paling erat hubungannya dengan Nabi SAW dan paling menyayanginya.

Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud, dia keluar bersama wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-lukanya, Fathimah rha.langsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian mengambil air dan membasuh mukanya. Betapa indah situasi di mana hati Muhammad SAW berdenyut menunjukkan cinta dan sayang kepada puterinya itu. Seakan-akan kulihat Az-Zahra’ a.s. berlinang air mata dan berdenyut hatinya dengan cinta dan kasih sayang. Selanjutnya, inilah dia, Az-Zahra’, puteri Nabi SAW, puteri sang pemimpin. Dia memberi contoh ketika keluar bersama 14 orang wanita, di antara mereka terdapat Ummu Sulaim binti Milhan dan Aisyah Ummul Mu’minin rha. dan mengangkut air dalam sebuah qeribah dan bekal di atas punggungnya untuk memberi makan kaum Mu’minin yang sedang berperang menegakkan agama Allah SWT.

adduror[06]

http://adduror.blogdetik.com/2008/02/15/fatimah-az-zahra-ummu-abiha/#more-10

Wahai Putriku...

Written by Ummu Raihanah

Seorang ayah yang sangat peduli dengan kehormatan dan kesucian putri-putrinya juga kaum wanita muslimah umumnya. Menulis untaian nasehat yang sarat dengan makna, nasehat dari seorang ayah yang tulus yang tidak menginginkan keburukan terjadi pada setiap putri muslimah, inilah dia nasehatnya…

Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri,dan berjumpa dengan banyak orang…Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalam anku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain. Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya. Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya.



Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku!

Kuncinya berada di tanganmu.

Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan. Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.

Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.

Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan! Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu.

Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engkaulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya. Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi.

Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar. Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial,kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat. Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.

Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami.

Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.

Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mau bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal.

Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati? Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?

Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah. Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.

Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai.

Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka. Mereka yang menggembor-gemborka n emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :

Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmat an melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmat an lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.

Kedua : mereka bohong oleh karena mereka bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta.

Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak? Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.

Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.

Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali. Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.

Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.

(wallahul musta’an).

Disarikan dari buku : Yaa ibnati oleh Ali Thanthawi

http://adduror.blogdetik.com/2008/10/17/wahai-putriku/#more-62

Monday, November 10, 2008

Jagalah apa yang kita dengar

Gibah dan Lagu-lagu

Wahai ukhti yang dicintai Allah...

Mendengarkan lagu-lagu termasuk yang mencelakakan kita begitupun dengan mendengarkan gosip-gosip. Barang siapa yang mendengarkan lagu penyanyi perempuan, kelak akan dituangkan di telinganya timah yang panas... Bukankah lagu-lagu bisa mengeraskan hati dan mengarahkan hati ke dalam perzinaan. Rasulullah SAW pernah mengatakan, ‘(biasanya)lagu dulu baru zina’. Waspadalah ya ukhti mulimah dari lagu-lagu yang hanya mendatangkan syahwat, angan-angan kosong atau rasa putus asa dan kesedihan.

Wahai wanita muslimah yang menjauhkan diri dari gibah...

Barang siapa yang mencari-cari tau pembicaraan orang lain berupa rahasia, yang mencari-cari berita (seperti wartawan infotainment, berikut redaksi-redaksinya dan yang mencatatnya), orang yang membuka aib orang lain (seperti konfirmasi-konfirmasi kepada keluarga, kerabat, teman atau kenalan seseorang untuk membuka aib orang tersebut) adalah yang termasuk dituangkan timah panas di telinganya

Marilah kita sibukkan diri kita dengan aib kita sendiri, yang dengan kasih sayangnya Allah, Allah telah tutup aib-aib kita. Sibukkan diri kita untuk bersyukur atas kasih sayang Allah ini. Sungguh sekiranya orang mengetahui apa yang ada sebenarnya pada diri kita, tidak ada satupun yang mau mendekat kepada kita, walaupun mereka adalah orang-orang yang mengatakan mencintai diri kita saat ini. Maha kasih sayangnya Allah kepada kita yang menjaga aib kita.

Mari kita sibukkan diri kita dengan memperbaiki diri kita yang tidak pernah luput dari salah, lupa, khilaf, dosa, dosa dan dosa... Mari kita sibukkan diri kita untuk menghitung nikmat Allah kepada kita, niscaya akan terlalu terlalu terlalu banyak hingga tidak mampu kita menghitungnya. Dan sibukkan diri kita untuk bersyukur atas nikmat yang berlimpah itu. Hingga tidak sedikitpun waktu tersisa untuk mendengar, mencari tau, membuka kekurangan dan aib orang lain.

Waktu yang sedikit ini terlalu berharga untuk kita habiskan dengan bergosip, bergibah atau mendengarkan musik-musik cinta picisan yang mengeraskan hati.

Menanti hari Selasa

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Insyaallah blog ini akan di update untuk postingnya setiap hari Selasa jika tidak ada halangan. Mohon do'anya ya... ^_^

Sampaikan keritik, saran, nasehat atau masukan apapun dari teman-teman semua yang insyaallah bermanfaat ke email
ukhti.jameela@gmail.com

Terimakasih untuk segala bentuk dukungannya hingga terlaksananya blog ini. Untuk segala kekurangan ana pribadi mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang diridhai Allah SWT. Amin

Jazzakallah khair
Di akhir November 2008