Hanya perempuan akhir zaman

Entah berapa lama tersisa umurku kini

Langkah demi langkah kian jauh kutinggalkan

Tersimpan dalam catatan yang tak pernah lengah

Untuk dibuka kembali di suatu hari

Lembar demi lembarnya dipertanyakan kepadaku

Wahai nafas yang tersisa untukku

Goreslah langkah terbaik di catatanku

Agar setidaknya ada setitik kebaikan

Dibaris terakhir lembaranku…

Tuesday, December 2, 2008

Nasihat dari Seorang Wanita yang Sukses

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni

Nasihat-nasihat dari Seorang Wanita yang Sukses


Wahai Tuhanku, padaMu kan kupanjatkan sebuah pujian yang hanya pantas untuk-Mu. Wahai Dzat tempat bergantung seluruh makhluk, Milik Mu lah segala pujian.


Dengan tersenyum haru dan meneteskan air mata, Ummu Mu’ashirah menasehati putrinya sebagaimana berikut:

“Wahai putriku, engkau akan menghadapi sebuah kehidupan baru. Yaitu, sebuah kehidupan yang tidak ada tempat bagi bapakmu, ibumu dan saudara-saudarimu untuk mencampuri urusanmu. Dalam kehidupan barumu itu engkau akan menjadi peman setia bagi suamimu. Suaminu tidak akan rela ada orang lain yang ikut campur dalam urusanmu dengan suamimu, sedekat apapun hubungan darahnya denganmu. Maka, jadilah engaku istri dan ibu baginya. Buatlah dia merasa bahwa engkau adalah segala-galanya dalam hidup dan dunianya. Ingatlah, seorang suami adalah ‘bocah besar’ yang cukup bahagia hanya dengan sedikit ungkapan kemanjaanmu padanya. Janganlah engkau membuatnya merasa bila pernikahannya denganmu merupakan penyebab terpisahnya dirimu dari keluarga dan orang tuamu. Perasaan seperti ini juga dirasakan olehnya. Dia telah meninggalkan rumah kedua orangtuanya dan keluarganya demi kamu. Akan tetapi, perbedaan antara kamu dan dia adalah perbedaan antara laki-laki dan wanita. Seorang wanita akan selalu merindukan keluarga dan rumah di mana dia dilahirkan, tumbuh dan belajar di dalamnya. Tetapi dia harus membiasakan dirnya untuk hidup dalam suasana baru. Dia harus menyesuaikan diri dengan seorang laki-laki yang telah menjadi suami, pelindung dan ayah bagi anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru!”

“Wahai putriku, itulah kehidupan yang akan engkau hadapi dan bahtera keluarga yang akan kalian bangun berdua. Aku tidak memaksamu untuk melupakan ibu, ayah dan saudaramu, karena mereka tidak akan melupakanmu, wahai putri kesayanganku. Lagi pula, bagaimana mungkin seorang ibu melupakan buah hatinya? Namun, aku hanya meminta kepadamu: cintailah suamimu dan hiduplah bahagia bersamanya.”

No comments:

Menanti hari Selasa

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Insyaallah blog ini akan di update untuk postingnya setiap hari Selasa jika tidak ada halangan. Mohon do'anya ya... ^_^

Sampaikan keritik, saran, nasehat atau masukan apapun dari teman-teman semua yang insyaallah bermanfaat ke email
ukhti.jameela@gmail.com

Terimakasih untuk segala bentuk dukungannya hingga terlaksananya blog ini. Untuk segala kekurangan ana pribadi mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang diridhai Allah SWT. Amin

Jazzakallah khair
Di akhir November 2008