Hanya perempuan akhir zaman

Entah berapa lama tersisa umurku kini

Langkah demi langkah kian jauh kutinggalkan

Tersimpan dalam catatan yang tak pernah lengah

Untuk dibuka kembali di suatu hari

Lembar demi lembarnya dipertanyakan kepadaku

Wahai nafas yang tersisa untukku

Goreslah langkah terbaik di catatanku

Agar setidaknya ada setitik kebaikan

Dibaris terakhir lembaranku…

Tuesday, December 2, 2008

Tebusan Pertama

Menjadi Wanita Paling Bahagia
Dr. Aidh al-Qarni


Tebusan Pertama

Sering sekali seseorang membenci sesuatu yang sebenarnya akan menggembirakannya
Dia adalah wanita yang hidup di istana termegah di zamannya.



Ia dikelilingi oleh ke mewahan, kemegahan, dan ratusan pengawal dan pelayan. Wanita itu bernama Asiyah binti Muzahim ra, istri fir’aun. Ia merupakan sosok wanita yang jarang ditemuakn: kelemahan fisiknya tidak sedikitpun menggoyahkan keteguhan imannya. Padahal, ia hidup di tengah-tengah istana yang penuh kekufuran. Bahkan, dari hatinya justru memancar cahaya keimanan yang ridak sedikutpun redup meski berhadapan dengan kekejaman dan kezaliman yang dimandani oleh suaminya sendiri.

Ia memiliki prinsip dan keimanan yang sangar berharga dan lebihmahal dari istananya, hartanya yang melimpah, kehidupan penuh kemewahan, para budak sahaya dan para pengawalnya. Karena itu Allah mengabadikan namanya dalam Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai tauladan bagi orang-orang yang beriman: "Allah menjadikan istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata ‘wahai Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga. Selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya. Selamatkankah aku dari kaum yang zalim" [QS. At-Tahrim: 11]

Tentang ayat ini, sekalangan ulama berpendapat : Asiyah lebih memilih berada dalam keteduhan di sisi Allah dan rela meninggalkan kemeriahan kehidupan istana Fir’aun. Maka itu, sangat pantaslah bila Rasulullah SAW juga memberi penghormatan kepadanya dengan meletakkanya dalam golongan wanita-wanita yang sempurna. Yaitu sebagaimana terungkap dalam sabdanya, "Banyak laki-laki yang sempurna, namun jarang ada perempuan yang sempurna kecuali Asiyah ra, istri Fir’aun, dan Maryam binti Imran. Sementara keutamaan Aisyah ra (istri Nabi) dari wanita-wanita lain adalah seperti keutamaan bubur atas semua makanan".

Inilah kisah Asiyah ra, seorang wanita tefuh beriman dan lentera yang menerangi kegelapan di istana Fir’aun. Nah, siapakah yang akan meneladaninya untuk menerangi kita dengan lenteranya yang senantiasa menebarkan cahaya, kesabaran,keteguhan dan selalu mengajak ke jalan Allah?

No comments:

Menanti hari Selasa

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Insyaallah blog ini akan di update untuk postingnya setiap hari Selasa jika tidak ada halangan. Mohon do'anya ya... ^_^

Sampaikan keritik, saran, nasehat atau masukan apapun dari teman-teman semua yang insyaallah bermanfaat ke email
ukhti.jameela@gmail.com

Terimakasih untuk segala bentuk dukungannya hingga terlaksananya blog ini. Untuk segala kekurangan ana pribadi mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang diridhai Allah SWT. Amin

Jazzakallah khair
Di akhir November 2008